Liputan6.com, Jakarta - Belum sepekan tewasnya Deudeuh @tataa_chubby di kosan Tebet, Jakarta Selatan, polisi membekuk pembunuh wanita janda beranak satu itu di kawasan Jonggol, Bogor, Jawa Barat. Rio sang pembunuh mengaku menghabisi Deudeuh karena tak diterima disebut badannya bau.
Deudeuh ditemukan tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan. Lehernya terjerat kabel dan mulut tersumpal kaos kaki. Rio pun menuturkan kronologi kejadian tersebut.
Kronologi Rio membunuh Deudeuh @tataa_chubby membuat penasaran pembaca Liputan6.com sepanjang Rabu 15 April 2015. Selain itu, sosok pembunuh yang dikenal berprestasi ini juga menyita perhatian.
Berikut 5 berita paling hits yang dihimpun Liputan6.com, Kamis (16/4/2015):
1. Membunuh Deudeuh Spontan
Polisi meringkus Rio Santoso di Bogor Jawa Barat pada Rabu dini hari 15 April 2015 tadi. Dia diduga kuat pembunuh Deudeuh Alfi Sahrin (26), wanita cantik pemilik akun twitter @tataa_chubby.
Kepala Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan mengatakan, pria berinisial RS itu adalah pelanggan Deudeuh.
"Inisialnya RS. Sementara pengakuannya karena spontanitas, tidak direncanakan," ujar Herry saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Herry mengatakan, pihaknya masih terus mendalami kasus pembunuhan tersebut, termasuk motif pelaku. Dia menuturkan, pelaku bertindak sendiri saat menghabisi nyawa Deudeuh.
Selengkapnya.
2. Tersinggung Bau Badan
Polisi mengungkap motif pembunuhan Deudeuh @tataa_chubby. Dalam pengakuannya, tersangka pembunuh Deudeuh itu tak terima disebut bau badan.
Berdasarkan pengakuan tersangka yang juga guru lembaga bimbingan belajar itu kepada polisi, Deudeuh sampai menutup hidung dan berkali-kali memberitahu bahwa ia terganggu dengan bau badan RS. Pria itu mengaku sudah 2 kali datang ke korban.
"Tersangka sakit hati karena (diprotes korban) bau badan. Saat bercinta, korban sesekali tutup hidung," terang Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan, Rabu (15/4/2015).
Selengkapnya.
3. Detik-detik Rio Membunuh @tataa_chubby
Prio Santoso alias Rio, tersangka tunggal pembunuh Deudeuh Alfi Syahrin atau @tataa_chubby memulai hubungannya dengan korban lewat situs jejaring sosial twitter pada Maret 2015. Saat itu, bapak beranak satu ini tergoda dengan bio di akun Deudeuh yang terang-terangan menawarkan jasa pemuas nafsu birahi.
"Mereka berhubungan di jejaring sosial. Pelaku menggunakan akun twitter @santos06yoyo," kata Kepala Subdit Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya AKBP Herry Heriawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Hubungan keduanya, beber Herry, berlanjut hingga terjadi kesepakatan dan janjian bertemu pada 2 April 2015. Pelaku pun bertandang ke kos milik korban di Jalan Tebet Utara II Nomor 15-C.
"Ini pertemuan pertama. Pelaku pulang dari tempat kerja, berhenti di Stasiun Tebet, berjalan kaki dan bertemu korban. (Pertemuan) berjalan apa adanya," ujar dia.
Karena merasa pelayanan Deudeuh memuaskan, lanjut Herry, Rio berniat menemui janda beranak 1 itu untuk kedua kalinya. Rio pun mengirimkan pesan singkat untuk menyampaikan maksudnya pada Rabu 8 April 2015 dan disepakati bertemu pada Jumat 10 April 2015. Selengkapnya.
4. Pembunuh Deudeuh Seorang Guru Les
Rio Santoso tersangka tunggal pembunuhan Deudeuh Alfi Sahrin ditangkap di Jonggol, Bogor, Jawa Barat. Dia bertindak sendirian saat menghilangkan nyawa pemilik akun twitter @tataa_chubby itu.
"Pelaku mengaku mengeksekusi korban sendirian," ujar Kepala Subdit Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heriawan sambil menghadirkan pelaku di Mapolda Metro Jaya Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Pria berusia 25 tahun ini sehari-hari mengajar matematika di tempat Bimbingan Belajar di Kedoya Jakarta Barat.
Berdasarkan pengakuan Rio kepada polisi, ia sudah berumah tangga dan memiliki 1 anak. Dia saat ini menunggu kelahiran anak keduanya.
Selengkapnya.
5. Pembunuh Deudeuh Dikenal Religius
Tersangka Pembunuh Deudeuh Alfi Sahrin bernama M Prio Santoso, merupakan warga Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten.
Suhdi, paman Prio menuturkan, pria yang akrab disapa Rio itu dikenal sosok yang pintar dan religius. Sebab, sejak ditinggal mati ayahnya saat duduk di bangku kelas 3 SD, dia selalu mendapat nilai baik di sekolahnya.
Bahkan, kata Suhdi, Rio mendapat beasiswa untuk kuliah di Bogor. Suhdi membawa Rio dari Cimanggis, Depok ke Tangerang, setelah ayahnya meninggal.
"Kalau di rumah dia diam saja. Jarang main, bahkan cenderung di rumah saja. Rajin salat, dari SD, SMP, pesantren peringkat 1 terus. Bahkan dapat beasiswa," ungkap dia.
Selengkapnya.
Advertisement