Liputan6.com, Jakarta - Rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam lima tahun terakhir belum bisa mendorong negara ini masuk ke dalam kategori negara maju. Dibutuhkan energi yang lebih besar untuk bisa mencapai cita-cita menjadi negara maju di 2030 nanti.
Mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Anwar Nasution menjelaskan, pemerintah mentargetkan bisa masuk ke dalam lingkaran negara-negara maju di 2030. Namun, cita-cita tersebut tidak akan mudah mengingat harus ada beberapa syarat yang harus dibangun oleh pemerintah untuk mencapai tujuan itu.
Menurut Anwar, dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi 5 persen per tahun, Indonesia tidak akan bisa masuk ke jajaran negara maju. "Dengan pertumbuhan ekonomi 5 persen setiap tahun bagaimana bisa keluar dari middle income trap? Paling tidak butuh pertumbuhan ekonomi 8,5 persen selama 10 tahun terus-menerus," kata dia di Menara Batavia, Kamis (16/4/2015).
Dia mencontohkan, China yang saat ini menjadi negara yang disegani di seluruh dunia untuk menempuh yang dicapai saat ini dulunya memiliki pertumbuhan ekonomi di atas 10 persen selama kurang lebih 13 tahun. "Kalau cuma 5 persen setiap tahun, sholat tahajud saja lah, ini yang menjadi persoalan kita," tegas dia.
Tidak hanya itu, persoalan yang harus dipecahkan adalah meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat Indonesia dan menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya.
Peran enterpreneur menjadi hal yang harus diutamakan. Dengan adanya para pengusaha tersebut selain akan meningkatkan kulitas masyarakatnya juga akan meningkatkan produktifitas negara.
"Belum ada strategi meningkatkan produktifitas dan kualitas ekonomi kita di dunia internasional, hanya pidato-pidato saja, perbaikan izin usaha sama saja, belum kelihatan," pungkas Anwar.
Berdasarkan riset dari McKinsey, untuk menjadi dengan perekonomian terbesar ke-7 di dunia, setidaknya ada tiga tantangan utama yang harus diselesaikan oleh pemerintah Indonesia.
Pertama, sektor layanan konsumen dimana Indonesia menghadapi tantangan produktivitas pertumbuhan termasuk diantaranya regulasi jasa keuangan yang rumit dan infrastruktur transportasi yang buruk.
Jika Indonesia berhasil mengatasi masalah ini, belanja konsumen bisa naik 7,7 persen per tahun. Pada tahun 2030 nanti belanja konsumen Indonesia akan menjadi US$ 1,1 triliun per tahunnya.
Kedua, sektor pertanian dan perikanan dimana Indonesia perlu terus meningkatkan produktivitas pertanian. Jika negara dapat meningkatkan hasil, Indonesia bisa menjadi eksportir produk pertanian dan menyediakan lebih dari 130 juta ton ke pasar internasional.
Pendapatan dari sektor ini, bisa meningkat 6 persen per tahun. Pada tahun 2030 akan menghasilkan US$ 450 miliar per tahunnya.
Ketiga, sektor energi dimana Indonesia dituntut untuk terus mencari enegi alternatif selain dari energi konvesional yang dihasilkan dari energi fosil. Indonesia akan mampu memenuhi sampai 20 persen dari kebutuhan energinya jika beralih ke sumber-sumber yang tidak konvensional, seperti Coal Bed Methane (CBM), Biofuel, dan tenaga panas bumi.
Pendekatan ini diyakini akan meningkatkan produktivitas Pada tahun 2030, pasar energi Indonesia bernilai US$ 210 triliun. (Yas)
Ingin Maju, Ekonomi RI Harus Tumbuh 8,5% dalam 10 Tahun
Untuk menjadi maju, China membutuhkan waktu 13 tahun dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi selalu di atas 10 persen.
diperbarui 16 Apr 2015, 11:42 WIBIlustrasi Pertumbuhan Ekonomi
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Simak, Cara Login Info GTK 2024 Wajib Diketahui Para Guru
Resep Sambal Hijau Tanpa Pucat, Kunyit dan Jeruk Nipis Jadi Kuncinya
Fodor's Travel Sebut Bali Tak Layak Dikunjungi di 2025, DPR: Tak Ada Kajian Mendasar
Cara Ampuh Menyimpan Kemiri Agar Tidak Bau Tengik
Prabowo Gelar Sidang Kabinet Hari Ini, Bahas soal Hasil Kunjungan ke China hingga Amerika
Melihat Dampak Penipuan di Sektor Keuangan Terhadap Ekonomi
Hasil Quick Count Pilkada Bengkulu Terbaru 2024, Calon Petahana sekaligus Tersangka KPK Rohidin Mersyah Kalah
Hasil Quick Count Pilkada Ciaimis, Herdiat-Yana Kantongi 89,18% dari Kotak Kosong
Alasan Prabowo Tunjuk Mayjen TNI Ariyo Windutomo jadi Kepala Sekretariat Presiden
Beli Emas di DANA: Cara Mudah dan Aman Berinvestasi
Sholat Hajat Jam Berapa? Panduan Lengkap Waktu & Tata Cara yang Benar
2 Perkara Khusus yang Dapat Membatalkan Sholat Jumat, Apa Saja Itu?