Pertama Dalam 900 Tahun, Staf Istana Ratu Inggris Mogok

Meski mogok, para pekerja di Istana Windsor yang dipekerjakan Royal Collection Trust mengaku tetap setia pada Ratu Inggris.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 16 Apr 2015, 11:32 WIB
Istana Windsor (Wikipedia)

Liputan6.com, London - Para staf di salah satu kediaman Ratu Inggris Elizabeth II, Windsor Castle, telah bersepakat untuk mengajukan aksi protes terkait gaji yang mereka terima: mogok kerja.

Aksi mogok yang mereka lakukan adalah yang kali pertama terjadi dilakukan oleh para pegawai kerajaan sepanjang 900 tahun sejarah Inggris.

Istana Windsor adalah istana Abad Pertengahan sekaligus kediaman resmi Kerajaan Britania Raya yang terletak di Windsor, Berkshire, Inggris. Meski sehari-hari tak tinggal di sana, Sang Ratu kerap berada di kastil itu di akhir pekan.

Para penjaga (wardens) di sana akan menggelar mogok akhir bulan ini. Demikian diungkapkan serikat pekerja, Public and Commercial Service (PCS).

Para penjaga tersebut setiap harinya bertugas di pintu masuk, halaman, serta bagian dalam Istana. Mereka juga memandu para pengunjung dan menjaga barang-barang seni yang tak ternilai harganya yang ada di sana.

Istana Windsor (Wikipedia)


Saat mogok dilakukan, 76 staf tak berseragam tersebut akan menolak melakukan kerja ekstra, seperti memberikan tur gratis pada pengunjung.

Sudah bertahun-tahun, para wardens harus menahan diri menerima gaji di bawah standar biaya hidup di London yang mahal.

Gaji yang mereka terima mulai dari 14.400 poundsterling atau Rp 274 juta per tahun. Namun serikat pekerja mengatakan, para staf juga harus menjalankan tugas-tugas tambahan  -- seperti tur -- tanpa bayaran.

"Mereka adalah pekerja yang setia, yang menjadi 'wajah' dari Windsor Castle. Dengan keputusan ini, pesan mereka pada majikan sangat jelas dan tegas," kata sekjen PCS, Mark Serwotka.

"Para staf harus mendapatkan penghargaan yang layak, karena adalah komitmen mereka untuk memastikan pengunjung dari seluruh dunia dapat sepenuhnya menikmati waktu mereka di kastil."

Meski mogok, para pekerja yang dipekerjakan Royal Collection Trust mengaku tetap setia pada Ratu Inggris.

"Kami sungguh loyal pada Ratu dan keluarga kerajaan," kata salah satu dari mereka. "Kami merasa bangga menjadi bagian dari warisan luhur Inggris Raya. Kekesalan kami adalah kepada para manajer yang mengelola kastil, yang menggaji kami begitu rendah sampai nyaris tak mungkin mencapai standar hidup yang layak."  (Ein/Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya