Operasi Miss V Laris Manis di Inggris

Saking khawatir vaginanya tidak normal, ribuan wanita dilaporkan melakukan operasi Labiaplasty di Inggris

oleh Fitri Syarifah diperbarui 18 Apr 2015, 07:00 WIB
Foto Ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta Saking khawatir vaginanya tidak normal, ribuan wanita dilaporkan melakukan operasi Labiaplasty di Inggris. Badan Jaminan Kesehatan Inggris (NHS) bahkan menyatakan, operasi labiaplasty meningkat lima kali lipat dalam 10 tahun terakhir dan terdapat 2.000 operasi pada 2010.

Para ahli bedah di Royal College of Obstetricians dan Gynaecologists bahkan menyerukan penelitian untuk memahami alasan perempuan melakukan perubahan pada vagina.

"Beberapa wanita tidak puas dengan labia mereka. Untuk itu, operasi yang banyak dilakukan adalah  mengurangi ukuran labia minora agar lebih simetris dan lebih kecil dari labia majora. Artinya, mereka rela memotong kelebihan kulit dengan pisau bedah, atau laser, dan menjahit tepi sampai sembuh," tulis Paramedis, seperti dimuat Dailymail, Kamis (16/4/2015).

Sebelumnya, sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti di University of New South Wales tidak menemukan hubungan bentuk vagina dengan ketidaknyamanan fisik ataupun pertimbangan labiaplasty. Namun yang menarik, penelitian menemukan wanita mungkin kebingungan untuk tahu apakah vagina mereka normal atau tidak.

"Mungkin mereka melakukan labiaplasty karena alasan fisik dan psikologis. Tapi menurut kami, ini hanya karena kurangnya pendidikan wanita tentang reproduksi," kata salah satu peneliti, Cathy Cui.

Di sisi lain, pakar bedah kosmetik di Rumah Sakit Weymouth, London, Miles Berry mengatakan, operasi vagina cenderung dilakukan karena tekanan psikologis seusai bercinta atau melahirkan, beraktivitas seperti berkuda atau naik sepeda.

"Wanita yang sering menggunakan pakaian ketat, seperti celana jeans juga cenderung mengalami gesekan pada vagina. Ini tidaklah nyaman dan menurut mereka, penting untuk memperbaiki bibir vagina," ujar Berry.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya