Letkol Firman Pilih F-16 Terbakar Demi Hindari Permukiman Warga

KSAU Marsekal Agus Supriatna memberi apresiasi terhadap Pilot F-16 yang terbakar di Lanud Halim, Letkol Penerbang Firman Dwi Cahyono‎.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 16 Apr 2015, 17:38 WIB
Letkol Penerbang (Pnb). Firman Dwi Cahyono. (Wikipedia)

Liputan6.com, Jakarta - Jet tempur F-16 milik TNI Angkatan Udara (AU) meledak dan terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. ‎Kendati demikian, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Agus Supriatna memberi apresiasi terhadap sang Pilot, Letkol Penerbang Firman Dwi Cahyono‎.

Agus mengatakan, saat melihat ada masalah dalam mesin pesawat, Firman langsung mengarahkannya ke wilayah yang jauh dari pemukiman.

"Penerbang dengan kecepatan untuk pit off, tapi belum lepas landas. Dia memutuskan untuk aborted take off. Karena pengereman tidak maksimum, daripada dia lewat (batas) runway, sementara kita tahu kalau sudah lewat runway di situ banyak perumahan, maka dia mengambil action dengan memutar pesawat," ujar Agus di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Kamis (16/4/2015).

Manuver Firman yang 'banting setir' pesawatnya itu berimbas pada munculnya percikan api yang timbul dari gesekan roda dan aspal pembatas, terlebih tengki pesawat masih terisi penuh bahan bakar.

"Tapi karena pesawat masih full bahan bakar, terjadi percikan api di engine, juga terjadi kebakaran," kata dia.

Keputusan Firman itu diapresiasi Agus. Upaya tersebut merupakan langkah tepat saat situasi darurat untuk meminimalisir jumlah korban atas insiden tersebut.

"Saya menghargai pilot dengan action yang diambilnya itu. Tapi penerbang itu sendiri cepat keluar dari pesawat dan mengalami luka bakar di tangan dan sedikit di punduk," beber Agus.

Terkait dengan kondisi Firman, ia bersyukur setelah dilakukan pengobatan di Rumah sakit dinyatakan selamat dan berangsur membaik. "Tadi saya lihat sendiri di rumah sakit, Alhamdulillah penanganan dokter yang cepat, pilot tersebut sehat," pungkas Agus.

F-16 hasil hibah Amerika Serikat yang diterima pemerintah Indonesia pada September 2014 itu meledak di Lanud Halim Perdanakusuma pada pukul 08.20 WIB. Pesawat meledak saat akan melakukan lepas landas di runway 6 Lanud Halim PK.

"Pesawat sedang persiapan take off, lalu setelah sampai di ujung landasan, pesawat tiba-tiba meledak dan terbakar," kata Hadi saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta.

Hadi mengatakan, akibat insiden itu, pesawat mengalami kerusakan parah. F-16 dengan tail number TS-1643 yang diterbangkan Letkol Pnb Firman mengalami roda kiri copot dan seluruh bagian mesin terbakar. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya