Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memberikan pembelaan mengenai serangan kampanye hitam atas produk Kopi Luwak Indonesia yang dikecam karena kurang memperhatikan masalah kesejahteraan musang atau dikenal Luwak (animal walfare). Akibatnya, nasib Kopi Luwak negara ini sulit masuk ke pasar Uni Eropa.
"Kami nggak mendengar ada animal walfare," tegas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Kamis (16/4/2015).
Dia menilai produksi kopi luwak di Indonesia sudah sesuai standar dan memperhatikan kesejahteraan hewan Luwak. Maklum, Kopi Luwak berasal dari kotoran satwa Luwak yang diproses sedemikian rupa sehingga menghasilkan cita rasa tinggi.
"Kalau saya lihat, Luwaknya sendiri betul-betul diperhatikan. Minumannya saja minuman susu, kandang tidak boleh kotor. Saya melihat penanganan Luwak secara baik," tegas Nus.
Selama ini, kata Nus, Indonesia mengekspor berbagai macam jenis kopi ke sejumlah negara, diantaranya, paling besar ke Amerika Serikat (AS), Australia dan lainnya.
"Jenis kopi yang diekspor speciality coffee, seperti Kopi Luwak. Dan diharapkan sampai 2019, ekspor kopi bisa meningkat tiga kali lipat menjadi US$ 3,35 miliar dari sekarang ini US$ 1,1 miliar," papar dia.(Fik/Nrm)
Produksi Kopi Luwak RI Dikecam, Ini Reaksi Kemendag
Kopi Luwak Indonesia sulit masuk ke pasar Uni Eropa.
diperbarui 16 Apr 2015, 18:24 WIBPekerja memilah kopi dari kotoran Luwak di Liwa, Lampung, Kamis (28/7). Seekor luwak mampu menghasilkan hingga tiga ons kopi dalam sehari. Kopi luwak dihargai sekitar satu juta rupiah per kg.(Antara)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
VIDEO: Prabowo Sebut: Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp10.000 per Hari untuk Satu Anak
Remaja yang Bunuh Ayah dan Neneknya di Jaksel Ngaku Dengar Bisikan
VIDEO: Prabowo Umumkan Upah Minimum Nasional 2025 Naik 6,5 Persen
Menyemai Harapan, Belantara dan Siswa Tanam Pohon Langka di Riau
Link Live Streaming LaLiga Barcelona vs Las Palmas, Segera Tayang di Vidio
Sedih, Maruarar Sirait Ungkap Ada Keluarga Hidup di Kolong Tol hingga 3 Generasi
Kasus Anak Bunuh Ayah Kandung dan Nenek di Cilandak: Pelaku Tikam Korban saat Sedang Tidur
VIDEO: Momen Massa Kamisan Semarang Gelar Aksi #JusticeForGamme di Polda Jawa Tengah
BEST Outlook 2025, Strategi Menuju Indonesia Emas di Era Transformasi
PPATK: Pemblokiran Rekening Efektif Tekan Judi Online
Jadi Garda Terdepan Cegah Kejahatan Siber, Ini Cara Agen BRILink Lindungi Nasabahnya
5 Tanda Hubungan dengan Pasangan Akan Berakhir