Liputan6.com, Jakarta - Prio Santoso alias Rio, tersangka pembunuh Deudeuh Alfi Syahrin atau @tataa_chubby menjelaskan alasannya menyumpal mulut Deudeuh dengan kaus kaki miliknya. Hal itu dilakukan karena wanita itu masih bernapas. Ia khawatir Deudeuh akan bangun dan melakukan perlawanan.
"Saya lilitin kabel, tak ada reaksi, tapi masih bernapas, seperti orang ngorok. Lalu saya sumpal mulutnya," beber Rio di Gedung Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (16/4/2015).
Setelah menyumpal mulut Deudeuh, guru matematika itu sempat membersihkan diri di kamar mandi, ganti baju lalu menunggu suasana sepi. Pukul 20.15 WIB (Sabtu 11 April 2015), Rio merasa sudah tak ada lagi suara orang lain dan langkah kaki yang mondar-mandir di depan kamar Deudeuh, ia segera keluar dan mencari taksi untuk pulang.
"Saya keluar dalam kondisi TV menyala. Saat keluar, saya sempat berpapasan dengan ibu-ibu," ujar dia.
Polisi menangkap Rio di Jalan Batutapak, Bojong Gede, Bogor, Rabu dini hari 15 April 2015. Keberadaan Rio diketahui polisi dengan menyelidiki keberadaan telepon genggam Deudeuh. Dari keterangan teman Dedeuh, bernama Vali, telepon genggam itu raib saat Deudeuh ditemukan tewas, Sabtu 11 April 2015.
Saat polisi mendatanginya, Rio pasrah, tak melawan. Ia mengaku menghabisi wanita itu pada Jumat malam pukul 20.00 WIB karena tersinggung disindir bau badan.
"Tersangka sakit hati karena (diprotes korban) bau badan. Saat bercinta, korban (Deudeuh) sesekali tutup hidung," jelas Kepala Subdit Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya AKBP Herry Heriawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu 15 April 2015. (Ans/Yus)
Energi & Tambang