Jelang KAA, Ahok Percepat Pengecatan Jembatan Penyeberangan

Konferensi Asia Afrika (KAA) tak lama lagi bakal digelar. Namun Kota Jakarta sebagi tuan rumah masih sibuk membenahi diri.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 17 Apr 2015, 13:27 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama bersalaman dengan warga saat menuju pasar Tanah Abang, Jakarta, Rabu (15/4). Ahok berjalan kaki dari Stasiun Tanah Abang menuju Pasar Blok G untuk mengecek kondisi trotoar jalan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Konferensi Asia Afrika (KAA) tak lama lagi bakal digelar. Namun Kota Jakarta sebagai tuan rumah masih sibuk membenahi diri. Salah satu yang masih dibenahi, pengecatan jembatan penyeberangan orang (JPO) di sepanjang jalur yang akan dilalui para kepala negara peserta KAA.

"Kita masih ada beberapa lokasi, karena ada beberapa kali hujan, JPO belum kita cat yang dilewati. Ini lagi kita mau kejar. Tapi kalau bunga, yang lain sudah oke," ujar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (17/4/2015).

Beberapa ruas jalan utama di Jakarta memang sedang mengalami pembangunan. Misalnya, pembangunan MRT di Jalan Sudirman. Meski begitu, Ahok tidak khawatir pembangunan ini akan mengganggu rangkaian acara.

"Nggak apa-apa, tutup terpal aja," imbuh pemilik nama Basuki Tjahaja Purnama itu.

Mantan politisi Partai Golkar dan Gerindra itu juga memastikan, keamanan di 18 hotel tempat delegasi menginap sudah disiapkan dengan baik. Termasuk, rekayasa lalu lintas saat peserta melintas di jalan-jalan tertentu.

"Itu polisi lebih jago dari saya soal  pengamanan. Yang jelas Panglima TNI menjadi bagian untuk ini, semua angkatan dilibatkan. Kita tidak mau ada satu titik pun kecolongan. Itu saja sudah pasti. Bahkan Kopassus pun disiapkan," pungkas Ahok.

KAA ke-60 akan dilaksanakan di 2 kota, yaitu Jakarta pada 19-23 April dan Bandung pada 24 April 2015. Agenda KAA meliputi 'Asia-Afrika Bussiness Summit' dan 'Asia-Africa Carnival'.

Tema KAA ke-60 yang dibawa Indonesia dalam acara yang akan dihadiri 109 pemimpin negara dan 25 organisasi internasional tersebut adalah peningkatan kerja sama negara-negara di kawasan selatan, kesejahteraan, serta perdamaian. (Ndy/Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya