Liputan6.com, Jakarta - Ujian Nasional atau UN 2015 tingkat SMA berakhir 15 April lalu. Namun, pelaksanaan ujian tersebut meninggalkan masalah. Yakni kebocoran soal dalam bentuk buklet yang diunggah melalui Google drive.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, buklet yang diunggah itu adalah paket soal UN IPA untuk 2 Provinsi Aceh dan Yogyakarta. Karena itu muncul desakan agar pelaksanaan ujian di 2 provinsi tersebut diulang.
Menurut Anies, pihaknya tidak akan mengambil keputusan secara terburu-buru menangani dugaan kebocoran soal UN di Aceh dan Yogyakarta. Kemdikbud akan menginvestigasi mendalam hasil ujian dan mengumpulkan data lengkapnya. Setelah itu baru mengambil keputusan.
"Jika ada pola kecurangan baru diputuskan diulang, dan hanya untuk 2 provinsi ini," kata Anies , di kantornya, Jakarta, Jumat (17/4/2015).
Kendati dari investigasi awal di Yogyakarta, indikasi adanya siswa didik yang menggunakan soal UN yang diunggah dari Google Drive, belum terlihat. Sedangkan di Aceh baru mulai dikumpulkan data.
"Datanya sejauh ini di Yogyakarta tidak ada tanda-tanda (kecurangan). Di Aceh data-datanya belum masuk," kata Anies.
Advertisement
Karena itu, kata Anies, Kemdikbud akan mengawasi 2 daerah tersebut. "Setelah pemantauan secara spesifik pada 2 daerah itu, kita akan mengambil keputusan," sebut Anies.
Anies memastikan, penilaian UN dilakukan secara objektif. Kemdikbud pun akan mengumpulkan data-data akurat sebelum mengumumkan hasil ujian dari 2 provinsi ini. "Penggunaan data yang akurat dilakukan demi kepentingan anak-anak semua," jelas Anies.
Tindak Pidana
Tindak Pidana
Anies kembali mengecam keras pengguhan buklet ke Google Drive. Sebab, pengunggah telah melanggar amanah pendidikan dan hukum.
"Upload data (UN) adalah satu tindakan ilegal melanggar hukum. Itu tindakan yang salah," ujar mantan Rektor Universitas Paramidan itu.
Anies pun tak habis pikir terhadap motif pengunggah sampai tega membocorkan soal UN. Ia menduga pengunggah buklet itu sengaja ingin mengacaukan pelaksanaan UN.
"Ini tindak pidana murni. Saya pertanyakan motif. Kesannya (pelaku) memang ingin bikin kacau," pungkas Anies.
Advertisement
Hasil Investigasi Sementara
Hasil Investigasi Sementara
Dari hasil pemeriksaan sementara kebocoran soal UN IPA di 2 Aceh dan Yogyakarta, terlihat adanya kode yang menujukkan naskah itu adalah soal dari Aceh.
"Dari kode yang tertera pada lembar soal yang diunggah, kami telah mengidentikasi buklet soal tersebut adalah set soal untuk Aceh," kata Kepala Puspendik Balitbang Kemendikbud Nizam di kantornya.
Setelah mengetahui soal itu dari Aceh, kata Nizam, pemeriksaan dilakukan lebih mendalam. Kemendikbud pun memastikan soal disiapkan untuk Aceh sama seperti di Yogyakarta.
"Set buklet buat Aceh kebetulan identik dengan Daerah Istimewa Yogyakarta," pungkas Nizam.
Dari data yang diberikan Kemendikbud, ada 11.730 buklet soal UN SMA yang disiapkan untuk Provinsi Aceh dan Yogyakarta. Namun, hanya 30 yang diunggah.
Karena itu, 11.700 buklet soal UN lain dipastikan aman. Disamping hal tersebut, Kemdikbud menyatakan hanya soal IPA untuk SMA sederajat yang diunggah oknum tak bertanggungjawab ini. (Rmn/Yus)