Liputan6.com, Jakarta - Pada dekade 80-an, motor 2-tak mulai terkenal di Indonesia. Salah satu tonggaknya adalah kehadiran RX King milik Yamaha yang sampai saat ini masih memiliki pengguna setia. Sejak saat itu hingga 90-an, motor 2-tak mencapai masa keemasan.
Selain RX King yang hadir tahun 80-an, kita juga mengenal Yamaha F1ZR series yang mengalami masa keemasan di tahun 90-an. Salah satu faktor yang membuatnya langsung diterima konsumen Indonesia adalah desain yang benar-benar baru dibanding motor-motor yang ada.
Advertisement
Tetapi hal itu masih tinggal sejarah. Kecuali RX King, era kejayaan motor 2-tak telah usai. Sebagian besar pabrikan otomotif telah enggan memproduksi motor 2-tak dan mengalihkannya pada produksi motor 4-tak. Saat ini, motor 4-tak lah yang mendominasi.
Menurut Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor 2 tak-mengalami penurunan signifikan pada 2004. Di 2003, angka penjualan masih mencapai 321 ribu unit, sedangkan satu tahun berselang anjlok menjadi 296 ribu unit.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan penjualan motor 4-tak. Pada 2003, angka penjualan mencapai lebih dari 2,5 juta unit, sedangkan 2004 melonjak menjadi lebih dari 3,6 juta unit.
Mengapa era kejayaan motor 2-tak berakhir? Apa saja yang membuatnya demikian? Disarikan dari berbagai sumber, berikut ulasannya:
>> Klik laman selanjutnya
Next
Standar emisi yang semakin tinggi
Pada tahun 2003, Menteri Negara Lingkungan Hidup mengeluarkan Keputusan Menteri Nomor 141 yang mewajibkan ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor setara dengan standar Euro 2. Keputusan ini berlaku bagi setiap kendaraan yang sedang diproduksi dan mulai diberlakukan pada 2005.
Peraturan ini membuat banyak motor 2-tak yang ada saat itu tidak akan memenuhi standar. Sementara bagi industri motor, perlu waktu sekira 2-3 tahun untuk merancang motor dengan gas buang yang lebih rendah, dan itu artinya mau tidak mau mengalihkan produksi dari 2-tak ke 4-tak.
Beberapa pabrikan yang terkenal dengan motor 2-tak nya pun menghentikan produksi motor 2-tak. Sejak peraturan tersebut dibuat, maka penjualan motor 2-tak pun mengalami penurunan sebagaimana statistik yang telah dijelaskan sebelumnya.
Kawasaki misalnya, mereka memutuskan untuk tidak lagi memproduksi Ninja 150 2-tak pada Agustus tahun ini. Motor ini merupakan motor 2-tak terakhir yang diproduksi. Bahkan, Yamaha yang terkenal dengan mesin 2-taknya pun sudah sepenuhnya beralih ke 4-tak.
Dengan semakin sedikitnya penawaran, maka permintaan konsumen terhadap motor 2-tak pun menurun. Ditambah lagi, inovasi yang terus dilakukan terhadap motor 4-tak semakin membuat permintaan terhadap motor 2-tak semakin meredup.
Kemudian,satu peristiwa lainnya yang bisa dianggap menjadi tonggak yang menandai berakhirnya kejayaan motor 2-tak adalah dihapuskannya mesin 2-tak di balapan motor nomor satu dunia, MotoGP, pada 2012.
(rio/ian)
Advertisement