Menpora Bekukan PSSI, Kasihan yang Mencari Rejeki di Sepak Bola

Menpora seharusnya memberikan waktu kepada Arema dan Persebaya.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 19 Apr 2015, 04:03 WIB
Bobotoh (julukan suporter Persib Bandung) memenuhi Stadion Si Jalak Harupat, (10/6/2014) untuk menyaksikan laga tim berjuluk Maung Bandung melawan Barito Putera. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Bandung - Salah satu pentolan Viking Persib Club, Yana Umar, menyayangkan keputusan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang membekukan PSSI, karena tidak mengindahkan rekomendasi BOPI terkait pelarangan Arema Cronus dan Persebaya Surabaya untuk bermain di kompetisi QNB 2015.

Yana menegaskan, seharusnya Kemenpora tidak bertindak sembrono karena keputusan tersebut akan berdampak kepada tim-tim lain. Keputusan Kemenpora membekukan PSSI bisa menghambat tim-tim sepak bola Indonesia berkpirah di luar negeri.

"Sangat disayangkan. pembekuan oleh Kemenpora dengan alasan apapun. Kita kan berharapnya lancar. Sepakbola Indonesia harus diselamatkan. Ini jelas akan menghambat kepada tim lain dan sepakbola Indonesia," katanya saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (18/4/2015).

Selain itu pihak sponsor akan merasa merugi dan berimbas kepada tim serta masyarakat yang dihidupi dari sepakbola seperti penjual kaos, pernak-pernik sepakbola dan pedagang di stadion terancam tidak bisa mendapat penghasilan. "Kasihan yang mencari rezeki di sepak bola, selain pemain," jelasnya.

Yana mengatakan, seharusnya Kemenpora berpikir bijak bila masalah tersebut terkait PSSI yang tidak mengindahkan BOPI yang melarang Arema dan Persebaya bermain. Dia meminta Kemenpora dan BOPI memberikan waktu lagi untuk membereskan masalah di sepak bola Indonesia.

Salah satu solusinya adalah Kemenpora memberikan waktu yang cukup lama agar manajemen Arema dan Persebaya untuk menyelesaikan masalah administrasi. Menurut Yana, sepak bola adalah olahraga hiburan rakyat, dan sudah seharusnya kompetisi dilanjutkan.

"Menpora harusnya memberikan waktu buat Arema dan Persebaya itupun kalau cerdik seperti diberi waktu satu bulan untuk bereskan semua masalah beres karena sepak bola itu hiburan yang paling digemari di Indonesia," tuturnya. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya