Seorang Pria Paruh Baya Tewas Saat Antre Dana PSKS

Pembagian dana PSKS di Tangerang berlangsung ricuh, para pengantre yang umumnya ibu-ibu terinjak-injak bahkan pingsan.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Apr 2015, 06:07 WIB
Pembagian dana PSKS di Tangerang berlangsung ricuh, para pengantre yang umumnya ibu-ibu terinjak-injak bahkan pingsan.

Liputan6.com, Pasuruan - Di depan jenazah suaminya, Sukarti tak hentinya menangis. Asi, warga Dusun Gunung Bukor, Nguling, Pasuruan, Jawa Timur tewas saat mengantre pembagian dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) pada Sabtu 18 April siang kemarin.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (19/4/2015), tewasnya pria paruh baya tersebut diduga akibat kelelahan karena panjangnya antrean. Padahal sebelum ia berangkat ke balai desa, tempat pembagian dana PSKS. Kondisi Asi pun dalam keadaan sehat dan bahkan sebelumnya ia sempat pergi ke sawah untuk menanam padi.

Menurut keterangan para saksi, saat mengantre Asi mengaku pusing, lalu duduk di salah satu kursi. Namun tiba-tiba saja ia pingsan dan meninggal dunia.
 
Sementara di Tangerang, masyarakat saling dorong, saling sikut, hingga berdesak-desakan. Kondisi tersebut yang kerap terjadi saat pembagian dana PSKS. Warga berebut ingin segera mendapatkan uang pengganti kenaikan BBM sebesar Rp 600 ribu. Tak peduli ada orangtua, manula, bahkan ibu hamil. Alhasil Seorang ibu terjatuh akibat desakan para pengantre.

Lain lagi dengan seorang ibu yang pingsan karena tidak kuat mengantre di tengah ribuan orang. Peristiwa ini terjadi di Kantor Pos Tiga Raksa, Kabupaten Tangeran, Banten pada Sabtu siang kemarin, ribuan warga saling dorong demi mencairkan dana PSKS.

Kepolisian yang berjaga di lokasi kewalahan menertibkan ulah ribuan warga tersebut. Menurut warga, dana Rp 600 ribu yang diperuntukan bagi masyarkat miskin dirasa kurang cukup, mengingat harga kebutuhan bahan pokok semakin melonjak. (Dan/Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya