Liputan6.com, Jakarta - Wacana penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium yang akan dilakukan oleh pemerintah dan PT Pertamina (Persero) ditentang oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Anggota Komisi VII DPR RI, Ramson Siagian bahkan mengatakan, jika BBM jenis ini benar-benar dihapuskan, maka DPR akan mengeluarkan rekomendasi agar Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dan para direksi Pertamina.
"Kalau itu dilakukan, kami akan rekomendasikan para direksi dan Menteri ESDM diganti, karena itu tidak bisa seenaknya," ujarnya di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (19/4/2015).
Menurut Ramson, Pertamina harus tetap menyediakan BBM jenis Premium sebagai pilihan bagi masyarakat. Dengan demikian, masyarakat sebagai konsumen tetap memiliki banyak pilihan bahan bakar yang sesuai dengan kemauan dan kemampuannya.
"Kalau ada jalan tolnya, tetap ada pilihan tidak masalah. Kalau yang mau pakai ron 92 silahkan, mau pakai yang menengah ron 90 silahkan, yang mau pakai ron 88 juga silahkan," lanjutnya.
Sementara itu, jika penghapusan BBM jenis ini ditujukan untuk menghapus adanya mafia minyak yang selama ini dinilai banyak bermain di impor BBM ron 88, maka hal tersebut bisa ditempuh dengan cara lain seperti melaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Impor premium 88 itu disebut banyak pemburu rente. Kalau punya data (soal mafia) jangan hanya bicara saja, bawa ke KPK. Sebab kalau merugikan masyarakat sehingga cost tinggi yang membuat harga tinggi bagi rakyat bisa langsung ditangkap," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Sudirman Said mengharapkan, produk bahan bakar minyak (BBM) baru Pertalite yang akan dipasarkan dapat menghilangkan Premium dalam dua tahun.
Dengan pemasaran Pertalite bisa mengurangi peredaran Premium dengan kadar Research Octane Number (RON) secara bertahap. Hal tersebut sesuai dengan rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi. "Masuk akal karena bertahap RON 88 diganti," kata Sudirman.
Dari rekomendasi tim yang dikomandoi Faisal Basri terserbut, Pemerintah menargetkan premium akan hilang dari perdaran maksimal dua tahun. Sudirman juga menginginkan Premium dapat hilang lebih cepat dari target pemerintah. "Kami berikan waktu paling lama 2 tahun. Syukur-syukur sebelum dua tahun RON 88 sudah diganti," ungkapnya.
PT Pertamina (Persero) berencana mengeluarkan produk bahan bakar minyak (BBM) baru bernama Pertalite pada Mei 2015. BBM yang beroktan 91-92 ini bakal dijual dengan harga di bawah Pertamax.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, saat ini perseroan tengah melakukan persiapan untuk meluncurkan BBM tersebut.
Dengan merilis Petralite, lanjut Wianda, Pertamina berharap akan menambah jenis BBM yang bisa dijual dengan harga komersil tanpa adanya subsidi dari pemerintah. (Dny/Gdn)
Premium Dihapus, DPR Minta Menteri ESDM Dicopot
Penghapusan Premium untuk menghilangkan praktik mafia minyak yang selama ini dinilai banyak bermain di impor BBM ron 88 tersebut.
diperbarui 19 Apr 2015, 18:32 WIBPemilik kendaraan diarahkan untuk mengisi kendaraan mereka dengan Solar non-subsidi dan Pertamax Dex, Senin (4/8/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Menko AHY Harap Kawasan Industri Karawang Bakal Dongkrak Penumpang Kereta Cepat
6 Fakta Menarik Gunung Tanjaknangsi di Tasikmalaya yang Masih Jarang Pendaki
Serangan Ransomware di Casio Bocorkan Data Pribadi 8.500 Orang
Ekonomi Indonesia Bakal Cuan di 2025, dari Sini Sumbernya
PLN Mobile Proliga 2025: Jakarta Livin Mandiri Bidik Kemenangan di Kandang Gresik Petrokimia
UAH Bongkar Amalan Penting tapi Kerap Dilupakan setelah Membaca Al-Qur’an, Apa Itu?
Top 3 News: Mobil Ditemukan Setelah Hilang 7 Tahun, Pemiliknya Menangis Haru
350 Kata-kata Buat Guru yang Menyentuh Hati
Apa Itu LDR? Panduan Lengkap Menjalani Hubungan Jarak Jauh
Fungsi Ragam Hias: Pengertian, Jenis, dan Penerapannya dalam Seni Budaya Indonesia
Pengendara Motor Wajib Paham, Begini Teknik Pengereman yang Efektif
PM Greenland Serukan Persatuan Pasca Pernyataan Kontroversial Trump