Liputan6.com, Jakarta - Bagi pecinta motor, touring merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan. Touring juga bisa menjadi sarana menyegarkan pemikiran setelah sibuk dengan aktivitas sehari-hari. Bukan hanya itu, kegiatan ini juga berguna sebagai sarana sosialisasi satu sama lain.
Touring motor biasanya dilakukan oleh klub motor. Tetapi, tidak menutup kemungkinan juga touring yang sifatnya terbuka. Misalnya, pabrikan motor X menyelenggarakan touring yang terbuka bagi semua orang yang memiliki motor merek mereka.
Advertisement
Saat touring, tentu saja bukan hanya peserta touring yang ada di jalanan. Ada juga pengendara motor lain yang tetap harus dihormati haknya. Selain itu, ada pula kondisi-kondisi tertentu yang membuat perjalanan touring seringkali mengalami gangguan, misalnya kemacetan.
Karena hal tersebut, diciptakanlah kode-kode tertentu yang harus dipatuhi oleh peserta touring agar perjalannya lancar. Kode-kode ini bisa saja diciptakan sendiri oleh mereka. Tetapi, ada juga beberapa kode yang berlaku umum.
Biasanya, tangan, kaki, dan klakson adalah kode yang umum digunakan saat touring. Nah, berikut adalah kode touring berdasarkan tiga sarana tersebut yang dikutip dari fanpage Facebook Divisi Humas Mabes Polri pada Senin (20/4/2015).
>> Klik laman selanjutnya
Hand Code
Hand Code (Kode Tangan)
Untuk memberikan kode ini, gunakanlah hanya tangan kiri. Berikut adalah beberapa kodenya:
- Acungan jempol ke atas: siap berangkat atau salam brotherhood.
- Satu jari: bentuk barisan konvoi menjadi satu kolom.
- Dua jari: bentuk barisan konvoi menjadi dua kolom.
- Lima jari: iring-iringan bubar karena macet, dan setelah macet dilewati harus bergabung kembali.
- Jari mengepal: siap-siap berhenti di stop point.
- Menunjuk: siap-siap berbelok ke arah yang ditunjuk.
>> Klik laman selanjutnya
Advertisement
Foot Code
Foot Code (Kode Kaki)
Kode kaki biasanya merujuk pada rintangan tertentu yang terdapat di jalanan, entah itu lubang atau yang lainnya.
- Turunkan kaki kiri: pemberi kode menunjukan adanya lubang di sebelah kiri.
- Turunkan kaki kanan: menunjukan adanya lubang di sebelah kanan.
- Turunkan kedua kali: menunjukkan adanya jalanan rusak, marka melintang, atau rel kereta api.
>> Klik laman selanjutnya
Horn Code
Horn Code (Kode Klakson)
- Klakson panjang = sweeper mengkonfirmasi bahwa rombongan siap berangkat. Bisa juga berarti rombongan terpisah, atau rombongan yang terpisah telah kembali.
- Bunyi berulang-ulang: permintaan berhenti karena adanya kebutuhan mendesak.
- Bunyi pendek dua kali: salam brotherhood.
(rio/ian)
Advertisement