Menlu Palestina: Kami Satu-satunya Negara yang Masih 'Dijajah'

Menlu Palestina menganggap dukungan Indonesia adalah modal berharga demi mewujudkan kemerdekaan Palestina.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 20 Apr 2015, 15:16 WIB
Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki. (Wikipedia)

Liputan6.com, Jakarta - Konferensi Asia-Afrika (KAA) ke-60 tahun ini sangat spesial bagi Palestina. Hal ini karena negara itu menjadi salah satu fokus pembahasan. Bahkan satu di antara tiga outcome yang dihasilkan KAA adalah soal dukungan kemerdekaan negara tersebut.

Melihat support yang sangat besar itu, Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki pun menghaturkan apresiasi sebesar-besarnya.

Secara khusus ucapan terima kasihnya disampaikan kepada Pemerintah Indonesia. Sebab, Al-Maliki menganggap dukungan itu adalah modal berharga demi mewujudkan kemerdekaan Palestina di masa mendatang.

"Terima kasih untuk Indonesia karena sudah memberikan dukungan yang sangat nyata bagi kemerdekaan kami," sebut Al-Maliki di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (20/4/2015).

"Kami adalah satu-satu negara di dunia yang teritorinya masih di bawah penjajahan," tambah dia.

Menurutnya, dukungan dari Indonesia serta negara Asia-Afrika lain begitu penting. Sebab jika tidak di-support dan mendapat pengakuan, mereka masih akan terus terjebak dalam belenggu penjajahan.

Meski demikian, pasca-mendapat dukungan bukan berarti negaranya tinggal diam. Al-Maliki bahkan menyebut support tersebut justru membuat pekerjaan rumah mereka semakin menumpuk.

"Apa yang kami bisa lakukan sekarang adalah mengaplikasikan dukungan tersebut ke aksi nyata, kami senang mendengar dan melihat (dukungan) ini," tandas Al-Maliki. (Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya