Liputan6.com, New York - Elizabeth Holmes masuk daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia versi majalah TIME. Walau masih berusia 31 tahun, ia kerap dibandingkan dengan visioner semacam Bill Gates dan Steve Jobs.
Seperti halnya Gates yang menginginkan adanya komputer di setiap meja, Holmes ingin adanya tes darah di setiap toko obat. Sebagai bukti pendukungm perusahaannya, Theranos, menemukan cara tes darah tanpa jarum suntik dan dengan biaya terjangkau.
Advertisement
Dilansir dari laman cbsnews.com, Senin (20/4/2015), penemuannya ini mengantarnya kepada gelar miliarder wanita termuda. Holmes yang mengaku bekerja mulai dari bangun tidur hingga malam harinya lagi drop out dari Stanford University pada usia 19 tahun. Pada saat itu ia memiliki jumlah uang kuliah yang kecil dan mimpi yang besar.
"Menurut saya, bekerja untuk membuat hidup orang-orang lebih baik merupakan yang paling penting, inilah alasan saya melakukan ini, dan ini merupakan hal yang saya cintai," begitu ungkap Holmes.
Theranos merupakan perusahaan bioteknologi yang didirikan Holmes sejak 2003 lalu. Sehari-harinya selama bertahun-tahun, ia melakukan tes darah dengan pendekatan teknologi tinggi.
Holmes memasarkan Theranos sebagai alternatif yang lebih cepat dan murah dari proses yang tidak berubah selama berabad-abad. Sari hasil kerjanya, diciptakan nanotrainers, yaitu alat yang didesain untuk melakukan tes darah hanya lewat setitik darah dari jari.
Theranos bekerjasama dengan toko obat Walgreens dalam membangun ribuan pusat kesehatan yang memiliki fasilitas tes darah, mulai dari untuk kanker sampai kolestrol. Walau teknologi tes darah Theranos ini belum tersedia dimana-mana, namun Holmes berjanji ia dan perusahaannya akan bekerja secepat mungkin.
Produk ini dianggap revolusioner karena bisa membantu pasien kanker, semua anak-anak, dan manula yang pembuluh darahnya sudah rapuh dan tidak memungkinkan periksa darah dengan cara biasa. (Ikr/Nrm)