Liputan6.com, Jakarta - Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Erwin Riyanto mengungkapkan, pasca krisis 1998 dan 2008, perbankan nasional tumbuh secara agresif. Namun sayangnya, justru kondisi tersebut membuat perekonomian nasional tidak stabil.
Jika terpilih menjadi Dewan Guberbur, Erwin pun akan meningkatkan penguatan kebijakan makroprudensial. Alasannya, saat ini semua kebijakan masih fokus di perbankan karena rata-rata bank menjadi holding dari konglomerasi keuangan.
Selain itu, untuk mendorong pemerataan ekonomi di semua daerah, Erwin bakal meningkatkan komunikasi antar sektor keuangan di daerah. "Kondisi kemajuan di daerah memiliki tingkat kesenjangan yang tinggi. Jawa sebagai pusat industri dan pertanian memiliki pertumbuhan ekonomi stabil, yang lain, tergantung tambang, pertumbuhan ekonominya dipengaruhi harga," kata dia, Jakarta, senin (20/4/2015).
Oleh sebab itu, program yang diusung oleh Erwin adalah meningkatkan komunikasi sektor keuangan ke kantor-kantor daerah. Lalu percepatan informasi yang terintegrasi. "Penguatan sinergi dalam perumusan regulasi. Peran FKSSK perlu ditingkatkan. Diperlukan pengalaman dan kemampuan," lanjutnya.
Adapun strateginya, memperkuat kerja sama antara BI dan OJK untuk menjaga nilai tukar rupiah. "Gejolak kurs tidak terlepas dari tingkah laku pelaku ekonomi. Pengawasan perlu ditingkatkan," katanya.
untuk diketahui, Erwin merupakan lulusan Sarjana Ekonomi Universitas Gadjah Mada dan Pasca Sarjana University of Illinois USA. Dia pernah menjabat sebagai Direktur Departemen Pengawasan Bank 3 BI, Direktur Perwakilan Singapura BI, dan sekarang menjabat di Direktur Eksekutif Departemen Surveillance Sistem Keuangan.
Ia maju menjadi kandidat Deputi Gubernur BI bersama dengan Dody Budi Waluyo dan Hendy Sulistiowati. Ketiga kandidat ini akan menggantikan Halim Alamsyah yang masa jabatannya akan berakhir pada Juni 2015.
Halim diangkat menjadi Deputi Gubernur BI berdasarkan Keputusan Presiden RI No.63/P Tahun 2010 tanggal 1 Juni 2010 dan diambil sumpahnya (dilantik) pada tanggal 17 Juni 2010. Selain menjabat sebagai Deputi Gubernur BI, Halim saat ini juga menjabat sebagai Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ex-Officio. (Amd/Gdn)
Inilah Program Erwin Riyanto, Calon Deputi Gubernur BI
Erwin Riyanto maju menjadi kandidat Deputi Gubernur BI bersama dengan Dody Budi Waluyo dan Hendy Sulistiowati.
diperbarui 20 Apr 2015, 16:44 WIBCalon Deputi Gubernur Bank Indonesia, Erwin Riyanto (Foto: Andrian Martinus Tunay/Liputan6.com).
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ciri-Ciri Diare Akan Sembuh: Panduan Lengkap untuk Orang Tua
IHSG Merosot 0,70 Persen, Mayoritas Sektor Saham Memerah
Saksikan Sinetron Luka Cinta Episode Rabu 18 Desember 2024 Pukul 21.30 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Komputasi Tepi, AI, dan Keamanan Siber: Tiga Pilar Teknologi 2025
Jetour T2 Dipastikan Meluncur di Indonesia Tahun pada 2025
Ciri-Ciri Trapesium: Karakteristik Unik Bangun Datar Segiempat
Cegah Tumbang di Akhir Tahun, Ini Tips agar Jauh dari Flu dan ISPA
Terungkap! Ini Dia Rute Penerbangan Tersibuk di Dunia
Warga Rempang Diserang, Begini Penjelasan Kapolres Barelang
Jadi Tuan Rumah ABBWI-ABBI 2024, Bupati Ipuk: Momentum Promosi Banyuwangi
Pulang Main Bilyard, Pria di Tangerang Kota Dikeroyok Kelompok Pemotor
Nikita Willy Lahirkan Anak Kedua Lewat Metode Water Birth di Amerika, Ibunda Ungkap Alasannya