Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Libya Mohammed al-Dairi menggunakan momen Konferensi Asia Afrika (KAA) untuk membeberkan aksi keji kelompok ISIS di negaranya. Kelompok terorisme itu telah membuat ancaman nyata di negaranya.
"ISIS melakukan sejumlah aksi yang buruk di Libya. Kami pernah dikejutkan dengan aksi eksekusi 21 warga kami pada 15 Februari," kata al-Dairi, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senin (20/4/2015)
"ISIS dan kelompok militan lain, Ansar al Syariah, merupakan ancaman untuk negara kami," samung dia.
Karena itu, kata al-Dairi, KAA diharapkan menjadi wadah nyata untuk membicarakan masalah ISIS dan menemukan solusi. Sebab, di forum internasional ini berkumpul hampir seluruh negara di 2 benua itu.
"Kami berharap negara-negara Asia dan Afrika bersatu untuk melawan aksi terorisme," kata dia.
Selain dari negara Asia-Afrika, lanjut al-Dairi, dukungan lebih juga diharapkan datang dari Pemerintah RI. Karena itu, dia akan bertemu pejabat tinggi Indonesia, termasuk Wapres Jusuf Kalla atau JK, untuk merundingkan masalah ISIS.
"Kami mengharapkan dukungan dari negara-negara peserta KAA ini untuk melawan ISIS. Saya sudah tidak sabar bertemu pejabat Pemerintah Indonesia. Besok saya akan bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla membahas permasalahan ini," tandas al-Dairi.
Konferensi Asia Afrika (KAA) yang berlangsung 19-24 April 2015 digelar di Jakarta dan Bandung. Konferensi yang digelar setiap 10 tahun sekali ini dihadiri 32 kepala negara dan 107 delegasi tinggi dari perwakilan negara.
Kepala negara dan kepala pemerintahan yang telah mengonfirmasi akan hadir antara lain Brunei Darussalam, Jordania, Swaziland, Tiongkok, Korea Utara, Iran, Madagaskar, Malawi, Myanmar, Namibia, Sudan, Timor Leste, Vietnam, Zimbabwe, Bangladesh, Kamboja, Mesir, Gabon, Malaysia, Nepal, Pakistan, Palestina, Singapura, dan Thailand.
Sementara 6 wakil kepala negara atau wakil kepala pemerintahan yang telah mengonfirmasi menghadiri Peringatan ke-60 KAA ini, yakni dari Aljazair, Angola, Liberia, Filipina, Seychelles, dan Zambia. (Rmn/Yus)
Bahas ISIS, Menlu Libya Bakal Temui JK
KAA diharapkan menjadi wadah nyata untuk membicarakan masalah ISIS dan menemukan solusi bagi Libya.
diperbarui 20 Apr 2015, 17:05 WIBKeluarga dari 21 umat Kristen asal Mesir yang diculik militan Islam di kota Sirre, Libya timur, Minggu (15/2/2015). (BBC)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Sate Kambing Bu Hj. Bejo, Kuliner yang Wajib Dicoba saat ke Solo
Kisah Kocak Sahabat Nabi yang Hendak Menipu Dajjal, Bikin Rasulullah Tersenyum
Tips Menghadapi Sidang Perceraian: Panduan Lengkap untuk Proses yang Sulit
Air Terjun Sendang Gile, Wisata Alam di Lombok Utara Memikat Pengunjung
Studi Ungkap Tanaman yang Dapat Atasi Limbah Mikroplastik
Masalah Terus Mendera, Sholat Tak Berdampak Positif jika Dilakukan Seperti Ini
Kekurangan Pengawas Madrasah, Kemenag Tak Segera Angkat Calon Yang Lulus Tes
Maruarar Sirait: Pemilih Nonmuslim Tinggalkan Pramono-Rano Karno karena Didukung Anies
Dikelola Kemenhut, TN Alas Purwo Dikenakan Tarif Nol Rupiah bagi Umat Hindu yang Beribadah di Pura Luhur Giri Salaka
Pengantin Menyesal Salah Pilih Vendor Dekorasi Pernikahan, Mengaku Tertipu Portofolio
Dugaan Korupsi di Bank Pemerintah, Kredit Modal Kerja Rp2 Miliar Digelapkan
Kisah Gus Maksum Sembuhkan Pemabuk Hanya dengan Sepucuk Surat, Karomah Wali