Liputan6.com, Jakarta - Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Gatot Dewa Broto mengatakan kalau KONI tidak bakal bisa melakukan mediasi antara BOPI, Kemenpora, dan PSSI. "Mediasi dilakukan untuk apa? Harusnya KONI tahu diri, karena hal-hal semacam ini adalah tugas KONI," kata Gatot di Jakarta, Senin (20/4/2014).
"Itu menjadi tanggung jawab KONI, tapi mereka tidak peduli. Terpaksa saya buka di sini," pungkas Gatot
Advertisement
Terkait Arema Cronus dan Persebaya Surabaya yang dilarang ikut berkompetisi karena dualisme pemilik, Ketua KONI Tono Suratman sempat menganjurkan agar semua persoalan dibawa ke badan hukum milik KONI, yakni Badan Arbitrase Olahraga Republik Indonesia (BAORI).
"Itu sudah clear, dan kami hanya mengikuti aturan FIFA. Bakal jadi bias kalau lari ke tempat lain karena masalah SIUPP, pajak, dan lain-lain grade-nya sudah paling atas. DPR sudah paham dan mendorong untuk rekonsiliasi, tetapi tidak dikerjakan," pungkas Gatot.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kemenpora melalui suratnya bernomor 0137 tahun 2015 dan ditandatangani Menteri Imam Nahrawi telah membekukan PSSI pada 18 April lalu. Alasannya, PSSI nyata-nyata secara sah dan meyakinkan telah terbukti mengabaikan serta tidak mematuhi kebijakan pemerintah melalui teguran tertulis yang sudah tiga kali dilayangkan Kemenpora.
Teguran ketiga dilayangkan pada 16 April lalu. Namun hingga 18 April, PSSI belum juga menjawab teguran tersebut. Keputusan ini merupakan buntut dari kebijakan PSSI yang tidak mengakui hasil rekomendasi BOPI untuk tidak meloloskan Arema Cronus dan Persebaya Surabaya bermain di Indonesia Super League (ISL). Arema dan Persebaya menurut BOPI belum memenuhi syarat dari segi aspek legalitas dan keduanya masih terkendala masalah internal tim yang hingga kini belum terpecahkan.
Baca juga:
Jika Pensiun, Bek Juventus Bakal Ikuti Saran Ferguson