Liputan6.com, Jakarta - PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) masih bertahan sebagai operator telekomunikasi yang menyediakan layanan berbasis teknologi CDMA.
Perusahaan itu mengaku masih optimis bahwa jumlah pelanggan yang memakai layanan telekomunikasinya masih akan tetap tumbuh di sepanjang 2015.
Advertisement
Di akhir 2014, Smartfren mencatatkan 12 juta pelanggan aktif yang terdapat di layanannya. Jumlah itu tidak mengalami peningkatan dari laporan keuangan yang diungkap perusahaan pada tahun 2013. Meski begitu, Smartfren mengaku bisa memiliki 14 juta pelanggan di akhir 2015.
"Kita targetkan tahun ini Smartfren punya 14 juta pelanggan. Jumlah 14 juta itu targetnya pelanggan bersih yang masih aktif memakai layanan kita. Namanya jumlah pelanggan bersih kan berarti kita sudah membersihkan jumlah pelangggan churn (pindah layanan) maupun pelanggan yang sudah tidak aktif," ucap Djoko Tata Ibrahim, Deputi CEO Smartfren di Jakarta.
Secara rinci, Djoko memaparkan bahwa perusahaannya berharap produk smartphone besutannya bakal memberikan kontribusi cukup besar dalam program penambahan pelanggannya. Perusahaan yang berkantor pusat di Jalan Sabang, Jakarta Pusat itu berharap bisa memiliki 9 juta pengguna Andromax saat penutupan tahun 2015.
"Sekarang ini pengguna Andromax sudah 5 juta. Kita harapkan bisa punya 9 juta penggguna Andromax pas akhir 2015. Kita kan bakalan luncurkan produk Andromax yang sudah dilengkapi fitur 4G mulai semester kedua 2015, modul yang ada di handset itu bisa mendukung teknologi LTE sama CDMA sekaligus," imbuhnya.
Teknologi 4G milik Smarftren akan berlangsung di frekuensi 2300 Mhz dengan lebar pita 30 Mhz yang didapatkannya dari pemerintah sebagai kompensasi gusuran frekuensi 1900 Mhz miliknya.
Walaupun telah digusur, Smartfren masih diberi keleluasaan menggunakan frekuensi 1900 Mhz untuk layanan CDMA miliknya selama dua tahun ke depan.
"Kita punya 1600 toko yang tersebar di seluruh Indonesia. Supaya target sampai, kita akan jual Andromax terbaru nantinya lewat toko yang mencapai 1600 itu," tandas Djoko bernada optimis.
(den/isk)