Begini Cara Pertamina Racik Pertalite

Bagaimana cara Pertamina meracik pertalite?.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 21 Apr 2015, 11:39 WIB
Ilustrasi Minyak Pertamina (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Untuk memproduksi produk baru Bahan Bakar Minyak (BBM), PT Pertamina (Persero) memanfaatkan fasilitas pengolahan minyak mentah (kilang) yang kurang bermanfaat. Lalu bagaimana cara Pertamina meracik pertalite?.

Direktur PT Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, produk kilang yang tak bermanfaat tersebut adalah naphtha yang dengan kadar Research Octane Number (RON) 70.

Jika dijual naphtha tersebut sangat murah bahkan meski hasil olahan, harganya di bawah harga minyak mentah, sehingga Pertamina ingin meningkatkan nilai naptha dengan dijadikan Pertalite.

"Bagaimana me-utilisasi naphta yang RON 70 ini, bagaimana membuat seefisien mungkin," kata Dwi, di Jakarta, Selasa (21/4/2015).
 
Ia melanjutkan, untuk menyulap naphtha menjadi pertalite yang memiliki kadar RON 90, Pertamina mencampurkan naphtha dengan BBM kadar RON 92 (High Octane Mogas Component/HOMC).

Hal serupa juga dilakukan dalam memproduksi premium dengan kadar RON 88. "Kalau naphta bisa kita pakai, dengan kita mengimpor RON 92 atau HOMC itu yang di atas RON 92, naphta bisa diangkat berfungsi seperti RON 88," paparnya.

Menurut Dwi, proses peracikan naphtha dan HOMC untuk jadi pertalite dilakukan di dalam negeri, sedangkan yang berasal dari luar negeri hanya HOMCnya saja. Pasalnya, hanya satu kilang milik Indonesia yang bisa memprodukis RON 92 yaitu Balongan.

" RON 90 akan diproduksi sendiri dengan mencari tambahan zat adiktif sehingga bisa mengangkat RON 88 sehingga muncul varian baru, yaitu RON 90," pungkasnya.(Pew/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya