Liputan6.com, Pekanbaru - Mario Steven Ambarita, sang penyusup ke Pesawat Garuda dari Pekanbaru tujuan Jakarta, menjalani pemeriksaan kejiwaan di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau. Kejiwaannya baru akan diketahui setelah petugas melakukan wawancara dan mencocokkan dengan data-data lain.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, Kombes Pol Yohanes Widodo saat dikonfirmasi membenarkan pemeriksaan tersebut. "Ya benar. Ia menjalani tes kejiwaan sejak pukul 10.00 WIB," katanya, di Riau, Selasa (21/4/2015).
Dalam tes kejiwaan ini, Bagian Psikologi Polda Riau hanya membantu melengkapi berkas Mario yang saat ini ditangani Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Penerbangan Sipil pada Kementerian Perbuhungan.
"Kami hanya membantu PPNS karena mereka yang menyidik. Selain itu, Korwas Penyidikan juga ada di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau," ungkap Yohanes.
Menurut Yohanes, tes ini diyakini penting untuk mengetahui kondisi kejiwaan Mario sehingga berani menyusup ke pesawat. Selain itu, petugas akan mencari tahu motif Mario datang ke Bandara Kualanamu, setelah kabur dari rumahnya.
"Setelah dilepas, dia kan kabur lagi dan ditemukan di bandara di Medan. Nah, untuk inilah diketahui apakah kejiwaannya bermasalah atau tidak," imbuh Yohanes.
Mario tiba sekitar pukul 10.00 WIB dengan menggunakan jaket dan dikawal anggota PPNS serta kuasa hukumnya. Ia menjalani pemeriksaan di ruang Gelar Perkara Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Riau.
Tes psikologi ini berlangsung tertutup. Informasi yang dihimpun ada tiga orang dari tim psikologi Polda Riau dengan didampingi tiga PPNS.
Mario diberi pertanyaan berupa uji potensi, daya kognitif, kepribadian, tipe dan watak serta menggali motif atas semua perilaku yang dilakukannya. Termasuk kepergiannya ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Sementara itu, Ketua TIM PPNS kasus Mario, Rudi Richardo, belum bisa memastikan sampai kapan pemeriksaan akan berlangsung. "Bisa saja sampai siang . Kami berkoordinasi dengan Polda selaku Korwas," tuturnya.
Dari seorang penyidik didapat informasi bahwa Mario menjalani tes selama lebih kurang tiga jam. "Minimal pemeriksaannya tiga jam, itu tergantung jawaban Mario dari pertanyaan yang diberikan," ujar seorang penyidik yang enggan disebutkan namanya.
Mario ditangkap petugas Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara pada Minggu 19 April 2015 setelah dua hari melarikan diri dari rumahnya di Kecamatan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir. (Han/Yus)
Mario Steven si Penyusup ke Roda Garuda Jalani Tes Kejiwaan
Tes ini dirasa penting untuk mengetahui kondisi kejiwaan Mario sehingga berani menyusup ke pesawat
diperbarui 21 Apr 2015, 13:07 WIBMario Steven Ambarita, penyusup ke roda pesawat Garuda (Istimewa)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Inilah 7 Cara Islam dalam Mengatasi Rasa Takut
Startup Indonesia Masih Menggiurkan untuk Jadi Sasaran Investasi
PDIP Pecat Effendi Simbolon yang Dukung RK-Suswono di Pilkada Jakarta
Selain AS, Investor Cermati Stimulus China demi Genjot Pemulihan
Mengenal Quick Count dan Exit Poll, Apa Bedanya?
Avila Bahar Alami Nasib Apes di 9 Lap Akhir S1K 2024 Sepang
Ojol Siap Demo Besar Jika Tak Dapat Subsidi BBM
Bos Indodax: Lonjakan Harga Bitcoin Beri Efek Domino ke Altcoin
Anak Bunuh Ayah Kandung dan Nenek di Cilandak Dites Urine
Banjir Besar Landa Malaysia, Lebih Dari 80 Ribu Orang Mengungsi
Jung Woo Sung Minta Maaf di Panggung Blue Dragon Awards 2024 soal Anak Moon Gabi
Fokus Pagi : Salah Satu Gedung di Kampus Unhas Makassar Dibakar Sekelompok Orang