Liputan6.com, Jakarta Peringatan Hari Kartini dimulai sejak 1964, hari dimana perayaan ramai oleh kebaya dan sanggul. Namun Hari Kartini bukan untuk merayakan gaya berpakaiannya yang notabene pakaian perempuan kala itu. Kartini diperingati karena gagasan-gagasannya, terutama untuk perempuan dan pendidikan. Surat-surat yang berisi kegelisahannya terbit pertama kali dalam bahasa Belanda pada 1911, barulah kemudian pada 1922 diterjemahkan dalam bahasa Melayu oleh Armijn Pane dan kawan-kawan. Apa saja yang berada dalam benak Kartini kala itu?
Advertisement