Liputan6.com, Jakarta - Isu reshuffle Kabinet Kerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla kembali santer, setelah lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil jajak pendapatnya, jika mayoritas masyarakat menginginkan ada reshuffle bagi menteri-menteri yang bekerja tak maksimal.
Setelah PDI Perjuangan menyatakan tak ikut campur dalam urusan reshuffle, partai pengusung pemerintah lainnya yakni Hanura ikut bersuara soal isu reshuffle yang kembali mencuat tersebut.
"Dalam seminggu terakhir persoalan reshuffle kabinet menjadi sesuatu yang menarik perhatian banyak orang, khususnya terkait kondisi terkini politik dan pemerintahan Jokowi-JK. Kami dari Hanura melihat persoalan reshuffle ini sebaiknya tak perlu dibesar-besarkan, karena sepenuhnya menjadi prerogatif Presiden," kata Ketua DPP Partai Hanura Miryam S Haryani kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (21/4/2015).
Anggota Komisi V DPR ini menilai, kalaupun Presiden melihat reshuffle adalah sebuah keharusan, Hanura berharap kebijakan tersebut diambil bukan semata-mata karena hasil survei ataupun desakan kelompok-kelompok yang ingin memanfaatkan suatu momentum.
"Akan tetapi benar-benar atas pertimbangan yang matang dan hasil penilaian Presiden terhadap kinerja para menterinya, dengan tidak mengabaikan masukan dari seluruh stakeholder terlebih dari Wapres selaku pembantu utama dan KIH (Koalisi Indonesia Hebat) sebagai gabungan partai pengusung," tutur dia.
Miryam berharap, Jokowi harus herhati-hati terhadap isu reshuffle tersebut. Karena tak menutup kemungkinan adanya calon 'penumpang baru' dengan menggelontorkan isu tersebut.
Dia mengibaratkan Jokowi-JK adalah nakhoda sebuah kapal yang sedang berlayar dan memiliki beberapa awak kapal yakni para menterinya yang harus beradaptasi dengan nakhoda dan kapalnya, agar bisa sama-sama menjalankan kapal tersebut dengan baik.
"Jangan sampai karena ingin mengangkut penumpang baru lalu penumpang lama ditinggal di pelabuhan tempat kapal bersinggah. Ini belum sampai tujuan dan baru saja berlayar. Jangan tergoda oleh (calon) awak kapal yang baru yang menjanjikan kemampuan tapi belum jelas seperti apa kemampuannya," tandas Miryam. (Han/Sss)
Miryam Hanura: Reshuffle Jangan Demi Angkut Penumpang Baru
Partai Hanura berharap kebijakan tersebut diambil bukan semata-mata karena hasil survei ataupun desakan kelompok tertentu.
diperbarui 21 Apr 2015, 14:01 WIBJokowi dan JK berpose bersama para Menteri Kabinet Kerja di depan Istana Negara, Jakarta, Senin (27/10/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Bikin Bolu Pisang Kukus: Panduan Lengkap untuk Pemula
Profil dan Rekam Jejak Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bandung, Saling Sikut Duet Politisi-Aktor Film
Apa Itu Tumor Jinak? Pelajari Pengertian, Jenis, dan Penanganannya
Apa Itu Uap? Simak Penjelasan Lengkap Tentang Fenomena Alam yang Satu Ini
Apa Itu Tax Treaty, Panduan Lengkap Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda
Apa Itu Urobilin? Pelajari Selengkapnya Tentang Pigmen Penting dalam Urine Ini
Panduan Lengkap: Tips Menjadi Saksi di Pengadilan yang Efektif
OLX Indonesia Manjakan Pengguna dengan Fitur Baru
9.164 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan TPS di Tangerang
Mengenal Kalender Islam Mulai dari Nama Hingga Urutan Bulan Hijriah Lengkap
Tim SAR Temukan 10 Korban Tewas Longsor di Karo
Komisi III DPR Sambangi Kejagung, Cek Alat dan Perangkat Intelijen