Liputan6.com, Jakarta Tak hanya berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular, orang gemuk cenderung sulit hamil. Sekalipun hamil, dia dan jabang bayi berisiko tinggi terkena penyakit.
Begitu disampaikan Profesor Obsetri dan Ginekologi dari Universitas Indonesia, Biran Affandi di sela-sela peluncuran pil kontrasepsi terbaru di Jakarta, ditulis Selasa (21/4/2015).
Advertisement
"Orang kegemukan cenderung sulit hamil karena ovulasi tidak teratur. Saran pertama medis pun, ketika ada pasien gemuk mau hamil, pasti diminta turunkan berat badan dulu," katanya.
Lebih lanjut Biran menerangkan, kegemukan berhubungan dengan lemak yang berlebihan. Kondisi ini memengaruhi hormon yang membantu pembuahan saat bercinta. Mirisnya, sekalipun hamil, dia berisiko tinggi melahirkan anak prematur dan sering keguguran dalam kandungan.
"Orang gemuk susah hamil, pas hamil juga susah. Anaknya bisa prematur dan paling banyak meninggal dalam kandungan. Makanya jangan makan seenaknya, secukupnya saja," tegasnya.
Biran menambahkan, saat hamil, wanita gemuk cenderung lebih banyak masalah dengan kunjungan dokter yang tinggi. "Kalau orang normal ke dokter bisa sebulan sekali, orang gemuk bisa seminggu sekali karena banyak keluhan. Untuk itu, wanita harus bisa menjaga tubuhnya dan penting mengukur Indeks Masa Tubuh (BMI)," katanya.