Jokowi Ingatkan Kembali 3 Cita-cita KAA

Jokowi mengajak negara Asia-Afrika mewujudkan cita-cita diadakannya Konferensi Asia-Afrika sejak 60 tahun silam.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 22 Apr 2015, 11:07 WIB
Presiden Jokowi memberi kata sambutan saat membuka Asian-African-Business Summit yang merupakan rangkaian peringatan Konferensi Asia Afrika di Jakarta Convention Centre, Selasa (21/4/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Asian-African Summit resmi dibuka Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta. Dalam pidato berbahasa Indonesia, Jokowi mengajak negara Asia-Afrika mewujudkan cita-cita diadakannya Konferensi Asia-Afrika sejak 60 tahun silam.

"Mengacu pada semangat Bandung saya mengajak untuk mewujudkan 3 cita-cita. Pertama mengenai kesejahteraan," kata Jokowi, Rabu (22/4/2015).

Dengan meningkatkan kesejahteraan masing-masing negara, jelas dia, hal itu akan mengurangi tingkat kemiskinan di negara kawasan Asia-Afrika. Adapun peningkatan kesejahteraan tersebut dilakukan dengan cara peningkatan kualitas pendidikan masyarakatnya dan memberikan jaminan sosial kepada seluruh warga negara masing-masing.

"Kedua mengenai solidaritas, kita harus tumbuh bersama dengan meningkatkan investasi, perdagangan dan menjalin kerjasama ekonomi, dan menciptakan konektifitas,"‎ ajak Jokowi.

Cita-cita KAA ketiga, sambung Jokowi, yaitu mengenai perwujudan stabilitas masing-masing negara secara khusus dan kawasan secara umum. Stabilitas itu baik politik maupun kedaulatan.

‎"Kita harus kerjasama memastikan laut kita aman untuk lalu lintas perdagangan dunia, kita menuntut sengketa antarnegara tidak diselesaikan dengan kekerasan, ini yang harus kita rumuskan dan penyelsaiannya dalam sidang KAA ini," papar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Penyelenggaraan KAA ke-60 memasuki hari keempat. Agendanya adalah sidang membahas berbagai peluang kerjasama dan berbagai persoalan kawasan Asia-Afrika. Acara kali ini dihadiri 28 kepala negara, antara lain Presiden China Xi Jin Ping dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. (Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya