Selain Tahu Gejrot dan Rujak, Delegasi KAA Juga Dijamu Asian Food

Tak cuma makanan khas Indonesia, kuliner dengan cita rasa Asia dan internasional juga disajikan kepada para pemimpin negara peserta KAA.

oleh Oscar Ferri diperbarui 22 Apr 2015, 12:34 WIB
Tahu gejrot ini memiliki keunikan dibanding tahu-tahu lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Tak cuma makanan khas Indonesia, kuliner dengan cita rasa Asia dan internasional juga disajikan untuk para pemimpin negara peserta Konferensi Asia-Afrika (KAA). Namun begitu masakan nusantara tetap mendominasi.

"Makanan 80 persen Indonesia," kata Direktur Katering Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC) M Sulaeman Nur di lokasi KAA, JCC, Jakarta, ‎Rabu (22/4/2015).

"Kita lebih mempromosikan Indonesian food. Kalau yang manis-manisnya aneka jajanan pasar, aneka sate, aneka nasi komplet, nasi tumpeng, nasi bogana," ujar dia.

Sulaeman mengatakan, selama penyelenggaraan KAA ini pihak katering menyediakan makanan dengan item menu yang berbeda-beda setiap harinya. Meskipun mereka tetap harus berkomunikasi dengan pemerintah. Mengingat, akan ada special request dari delegasi-delegasi peserta KAA.‎

"Kita usahakan tidak ada pengulangan item. Kita juga koordinasi dengan pihak Istana, Kemenlu, dan Kemenkominfo apa saja yang mau dihidangkan. Kita juga memperhatikan special-special request, misalnya ada yang alergi dengan makanan Indonesia," ujar Sulaeman.

Bakwan dan Tahu Gejrot

Sulaeman menambahkan, dalam jamuan juga disediakan makanan-makanan dengan sajian prasmanan yang dilengkapi dengan hidangan pembuka dan penutup. Misalnya asinan Bogor, bakwan udang, tahu gejrot, mie juhi, soto ayam Madura, dan rujak.

Sementara contoh menu utama yang bisa disantap para peserta KAA, yakni ikan bakar colo-colo, gulai daging sapi, bistik lidah, ayam bakar padang, tumis kacang panjang tempe, nasi goreng sayuran.

"Penutupnya ada buah, jajanan pasar, cake, saos cokelat," pungkas Sulaeman. (Ndy/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya