Liputan6.com, Jakarta - Penampilan gemilang pemain muda di tim nasional (Timnas) U-19 terus berlanjut di ajang QNB League 2015. Laris manis diperebutkan klub, mereka mampu membayar kepercayaan manajemen klub dengan memberi kontribusi nyata bagi tim yang dibela.
Ada sebelas pemain eks Garuda Jaya yang menjadi pilihan utama di klubnya masing-masing. Tiga berposisi sebagai pemain belakang, lalu masing-masing empat pemain lini tengah dan depan. Bagaimana rapor statistik mereka di awal QNB League 2015?
Berikut ulasannya:
Bek
3 bek yang Jadi Pilihan Utama
Ada tiga pemain belakang dari timnas U-19 yang mampu memeroleh posisi di tim utama. Mereka adalah I Putu Gede Juni Antara di Persebaya Surabaya, Hansamu Yama Pranata di Barito Putera, serta Ricky Fajrin yang bereuni dengan Indra Sjafri di Bali United Pusam. Dua nama awal merupakan pemain inti Garuda Jaya.
Putu Gede yang biasa beroperasi di sisi kanan selalu tampil penuh di dua laga awal Persebaya. Dia mampu membayar kepercayaan pelatih Ibnu Grahan dengan penampilan solid di lini belakang.
Sembilan tekel sukses, dua kali memotong bola, delapan kali melakukan sapuan, serta sekali memblok umpan silang. Di dua pertandingan yang diikuti oleh pemain dengan persentase sukses tekel 82 persen ini, Persebaya meraih kemenangan 1-0 atas Mitra Kukar dan satu angka tatkala ditahan imbang 1-1 oleh Pusamania Borneo FC. Kedua laga tersebut dihelat di Gelora Bung Tomo.
Hansamu Yama Pranata tampil sejak menit awal di tiga laga Barito Putera. Total dia bermain dalam 238 menit dari pertandingan melawan tuan rumah Persela Lamongan, Arema, dan menjamu Gresik United.
Catatannya cukup baik, yakni tiga kali melakukan tekel sukses, 15 intersepsi, 13 sapuan, sekali blok umpan silang, serta 13 kali memenangi duel udara. Sayangnya setelah sempat menang di stadion Surajaya Lamongan, Barito dua kali kalah dari Arema di Kanjuruhan dan dari Gresik United di rumah sendiri.
Meskipun tidak jadi pemain inti di Timnas U-19, Ricky Fajrin diberi kepercayaan turun penuh oleh Indra Sjafri di Bali United. Dia bahkan menjadi pemain inti saat Bali United bertandang ke Perseru Serui dan Persipura Jayapura.
Pemain asal Semarang ini membuat 8 tekel sukses dengan persentase kesuksesan mencapai 80 persen. Meski kalah di dua lawatannya di tanah Papua, Ricky Fajrin tampil lumayan dengan membuat sembilan intersepsi, lima sapuan, dan sekali memblok tembakan lawan.
Advertisement
Gelandang
Empat Gelandang Timnas U-19 jadi Andalan
Tiga mantan gelandang timnas U-19 yakni Zulfiandi, Evan Dimas Darmono, serta Paulo Oktovianus Sitanggang kini jadi andalan di klubnya masing-masing. Dua nama pertama membela Persebaya. Sedangkan Paulo membela Barito Putera.
Evan Dimas dan Zulfiandi menjadi andalan di lini tengah Persebaya. Hanya saja Evan sedang mengalami cedera bahu, sehingga dia baru bermain selama 28 menit di dua laga awal tim berseragam hijau-hijau itu. Dalam laga itu, Evan menghasilkan 16 operan sukses dengan akurasi 84 persen dan sekali tekel sukses.
Sementara rekannya, Zulfiandi, selalu tampil penuh di dua laga. Bermain selama 180 menit, pemuda asal Aceh ini jadi sosok sentral di lini tengah Persebaya. Sebagai gelandan bertahan, Zul, mampu melakukan sepuluh tekel sukses, empat kali memotong bola, dua kali sapuan, serta empat kali unggul duel udara. Kemampuan bertahannya ini membuat satu tempat di tim inti Persebaya sudah berhasil dia amankan.
Paulo Oktovianus Sitanggang yang bersama Hansamu membela Barito Putera juga jadi pilihan utama. Dia bermain selama 201 menit dari tiga pertandingan. Total dia memberi 108 umpan sukses dengan tingkat akurasi 89 persen.
Pria bernomor punggung 22 ini juga piawai memenangi duel perebutan bola. Dia melakukan sepuluh kali tekel sukses, sebelas kali memenangi duel udara, serta empat kali memotong bola lawan.
Satu lagi gelandang eks Timnas U-19 yang jadi tumpuan adalah Hendra Sandi Gunawan. Dia tampil penuh di dua laga awal Bali United Pusam di Papua. Menghadapi lawan berat Perseru Serui dan Persipura Jayapura, Hendra mampu melepaskan 83 operan sukses dnegna akurasi 86 persen.
Dia juga melakukan dua kali dribel sukses, tiga kali tekel sukses, serta dua kali memotong bola lawan. Dua kali kekalahan di dua laga awal jelas membuat beban kerjanya semakin berat ketika QNB League kembali diputar nantinya.
Penyerang
Empat Penyerang Menjanjikan
Muchlis Hadi Ning Syaifullah yang membela PSM Makassar menunjukkan potensinya sebagai penyerang haus gol, meski hanya tampil sebagai pengganti di dua laga awal Juku Eja. Muchlis total 'hanya' bermain selama 61 menit tapi dia sudah menyumbangkan satu gol dan satu assist bagi timnya.
Tidak hanya itu, dia juga sempat membuat dua kali dribel sukses dan 12 operan sukses dengan akurasi 86 persen. Tampaknya penyerang utama timnas U-19 ini layak diberi menit bermain yang lebih lama.
Dua penyerang Mitra Kukar yakni Dinan Yahdian Javier dan Septian David Maulana, merupakan alumni Garuda Jaya. Keduanya diberi kepercayaan besar oleh pelatih Scott Cooper. Dinan bermain selama 168 menit di mana dia selalu tampil sejak menit pertama kala berhadapan dengan Persebaya dan Gresik United.
Sementara Septian David yang sempat jadi cadangan ketika melawat ke Gelora Bung Tomo jadi pilihan utama saat melawan Gresik United.
Di laga melawan Gresik United, Septian David mencetak satu gol lewat tendangan keras dari luar kotak penalti, sedangkan Dinan memberi assist untuk gol Diego Michiels. Sayangnya, kontribusi tersebut gagal membuat tim berjuluk Naga Mekes ini terhindar dari kekalahan. Namun,sejauh ini penampilan keduanya cukup baik, mengingat status mereka sebagai debutan.
Dinan membuat 44 operan sukses dengan akurasi 85 persen, dua kali umpan silang sukses, dan empat kali intersepsi. Sementara Septian, selain satu gol dia membuat 47 operan sukses dengan akurasi 90 persen serta melakukan tiga percobaan tembakan yang satu di antaranya tepat sasaran dan berujung jadi gol.
Scott Cooper baru saja mengundurkan diri dari Mitra Kukar. Tentunya akan jadi pekerjaan rumah bagi keduanya untuk menampilkan permainan terbaik saat latihan maupun bertanding agar bisa diberi kepercayaan di tim utama oleh pelatih baru nanti.
Satu lagi penyerang yang perlu diberi rapor adalah Ilham Udin Armaiyn. Dia sudah bermain selama 88 menit untuk Persebaya. Sejauh ini Ilham belum memberi penampilan terbaiknya sehingga masih berjuang untuk memeroleh satu tempat di tim utama. Dari penampilannya itu dia baru mealkukan 18 operan sukses dengan akurasi 72 persen serta satu dribel sukses.
Untuk penyerang, relatif lebih sulit untuk memeroleh tempat di tim utama mengingat persaingan sangat ketat dengan slot penyerang di tim inti yang minim, yaitu satu atau dua tempat saja. Satu lagi penyerang eks timnas U-19, Maldini Pali, tidak dianalisis mengingat dia baru bermain di masa-masa injury time babak kedua.
Menarik untuk menanti kiprah para pemain muda ini yang digadang-gadang akan jadi andalan timnas senior mengingat kiprah gemilang mereka selama di timnas U-19.
Advertisement
Grafis
(Sirajudin Hasbi - Labbola)