Era Punk Sudah Berakhir? Ini Kata Vokalis Last Child

Virgoun Last Child sedikit berpendapat soal nasib Punk di Industri Musik.(Foto: MTV Hive)

oleh Feby Ferdian diperbarui 22 Apr 2015, 14:10 WIB
Rolling Stones.(Foto: MTV Hive)

Liputan6.com, Jakarta Kalimat Punk Not Dead boleh jadi bermakna ganda. Yang pasti, selain bermaksud untuk memastikan kalau aliran Punk belum benar-benar mati, inti dari kata tersebut juga bisa diartikan sebagai harapan agar generasi baru tidak berhenti dalam melakukan evolusi terhadap aliran ini.

Begitu juga dengan yang dituturkan oleh mantan penggeber musik punk, Virgoun. Menurut vokalis Last Child itu, semua kekhawatiran yang terjadi sebenarnya hanya siklus generasi yang biasa terjadi di industri musik.

Sejak pakai angka 182, band milik Mark Hoppus langsung tenar gila-gilaan. Pertanyaannya, dari mana angka itu berasal?

"Itu persepsi generasi aja menurut gue, mungkin anak-anak sekarang yang masih umur 15an lagi tergila-gila sama 5 Seconds of Summer. Menurut mereka itu udah punk rock dan keren banget. Hampir samalah kaya generasi gue waktu dulu dengerin Blink 182," jawab Virgoun saat ngobrol bareng Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Foto dok. Liputan6.com

Ditambahkan Virgoun, beberapa punggawa punk senior yang masih aktif macam Rancid, The Offspring, atau bahkan Green Day juga punya cara sendiri-sendiri untuk bisa bertahan di era sekarang.

Pilihannya, selain habis - habisan mempertahankan idealisme layaknya Rancid, sejumlah band punk memilih untuk menggunakan komposisi musik yang lebih ramah. Contohlah salah satunya The Offspring yang belakangan terdengar seperti band -band era sekarang walaupun akhirnya memutuskan kembali ke akar lama.

Sebagai band punk, reputasi The Offspring sama sekali tidak diremehkan. Terlebih dengan niat mereka untuk kembali ke aliran tradisional.

Kalau tidak, kembali ke akar awal juga bisa jadi pilihan yang bagus. Hal tersebut sempat dilakukan vokalis Billie Joe ketika Green Day tengah istirahat, yakni meluncurkan album Country bersama penyanyi jazz fenomenal, Norah Jones.

"Kalau di Indonesia kan biasanya referensinya band luar, kayak gue lah yang ngerasa cocok sewaktu dengerin lagu-lagunya Boys Like Girls. Nah kalau band luar, mereka harus mencari arahnya sendiri, dan itu nggak gampang loh, Billie Joe saja sampai balik ngulik musik country kan?" tandas Virgoun.

Foto dok. Liputan6.com

Harapannya, kalau evolusi terus berjalan, para penikmat punk akan terus tumbuh dan ketagihan untuk terus mencari tahu sejarah awal dari aliran ini. Termasuk saat punk masih sekedar scene (aliran musik di satu daerah) hingga diledakan oleh band The Ramones di tahun 1974.(Feb/Rul)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya