Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri (PM) Mesir, Ibrahim Mahlab menunda kunjungannya ke Waduk Pluit, Jakarta Utara, yang direncanakan hari ini. Sebab, ia harus menghadiri salah satu agenda pertemuan rangkaian Konferensi Asia Afrika (KAA).
"Iya ditunda besok, karena pemerintah Mesir ada pertemuan Liga Arab di JCC," kata Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (KDH KLN), Muhammad Mawardi, saat dihubungi di Jakarta, Rabu (23/4/2015).
Mawardi mengatakan Mahlab dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dijadwalkan mengunjungi Waduk Pluit pukul 15.00 WIB, Kamis 23 April 2015 besok. Setelah dari waduk, mereka akan meninjau Rusun Muara Baru.
"Untuk rencana besok, masih sama seperti hari ini. Mereka ingin melihat perkembangan rusun di Jakarta. Tapi, kita masih akan kami konfirmasi lagi. Rencananya ke Waduk Pluit dulu baru melihat rusun," tutur dia.
Ahok berjanji dalam kunjungan ke Waduk Pluit, dirinya akan menjelaskan bagaimana cara Pemda DKI sukses memindahkan ribuan orang ke rusun. "Nanti saya beritahu bagaimana memindahkan ribuan orang ke rumah susun," imbuh dia.
Menurut Ahok, tidak semua tamu negara mendapat kesempatan diajak berkeliling Ibukota. Hanya tamu yang memiliki sejarah erat dengan Indonesia saja yang bisa demikian.
"Nah itu saya kira, kita sebagai tuan rumah, kita nggak bisa ladeni semua, tapi untuk beberapa yang khusus, sahabat lama dari zaman Bung Karno ya bisa kerjasama lebih erat, harapannya seperti itu," pungkas Ahok.
Sebelumnya, Ahok berencana mengajak salah satu undangan dari Mesir untuk blusukan. Ia akan mengajak Perdana Menteri (PM) Mesir Ibrahim Mahlab untuk mengunjungi Waduk Pluit, Jakarta Utara. Kunjungan tersebut diperkirakan pada pukul 13.00 WIB.
"Hari ini saya akan menemani Perdana Menteri Mesir untuk melihat program Waduk Pluit yang dikerjakan Pak Jokowi," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Rabu (22/4/2015).
Selain melihat Waduk Pluit, Ahok juga akan mengajak Mahlab ke Rusun Kapuk Muara. Dia akan menjelaskan bagaimana cara Pemda DKI sukses memindahkan ribuan orang ke rusun. "Nanti saya beritahu bagaimana memindahkan ribuan orang ke rumah susun," ujar dia. (Han/Mut)
Advertisement