Kualitas BBM Indonesia Terburuk di ASEAN

Spesifikasi Pertalite sendiri masih belum sepenuhnya sesuai dengan mesin berstandar emisi EURO 2

oleh Yongki Sanjaya diperbarui 26 Apr 2015, 18:38 WIB
Ilustrasi (Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) dalam waktu dekat akan memasarkan BBM jenis baru dengan oktan 90 yang dinamai Pertalite. Rupanya, langkah ini tidak mampu memenuhi standar kualitas untuk kendaraan dengan standar emisi EURO 2.

Indonesia pun menjadi salah satu negara di ASEAN yang standarnya masih di bawah negara lain. Dijelaskan Ahmad Safrudin, Executive Director Komite Penghapusan Bensin Bertimbel, kualitas BBM Indonesia sejak 2009 hanya cocok untuk mesin dengan standar emisi EURO 2.

Adapun spesifikasi Pertalite sendiri malah belum sepenuhnya sesuai dengan vehicle engine requirement EURO 2. Puput menjelaskan jika bensin yang memenuhi standar EURO 2 setidaknya memiliki angka oktan 91.

"Negara di ASEAN yang memiliki standar kualitas BBM paling baik hanya Singapura. Di sana, BBM yang dijual telah memenuhi kriteria untuk mesin mobil  dengan standar emisi EURO 5,"  ujarnya

Bahkan, kabar mengenai naiknya standar kualitas BBM di Tanah Air pada 2016 pun masih buram. Sementara itu pada tahun tersebut, 4 negara ASEAN lainnya yakni Thailand, Malaysia, Philipina, dan Vietnam telah menggunakan BBM untuk kendaraan berstandar EURO 4.

Puput membandingkan, Malaysia dan Vietnam telah memasarkan bensin untuk kendaraan berstandar EURO 4 sejak awal 2014.

"Sejak 2009 Thailand telah mengggunakan Vehicle Emission Standard Euro 3. Negara ini semenjak 2012 bahkan telah menggunakan standar EURO 4," tandasnya.

Thailand      : Euro3 (2009) - Euro4 (2012)
Indonesia    : Euro2 (2009)
Malaysia      : Euro2 (2009) - Euro3 (pertengahan 2011) - Euro4 (2014)           
Philipina       : Euro2 (2009) - Euro4 (2016)
Vietnam       : Euro2 (2009) - Euro4 (2014)
Singapura    : Euro2 (2009) - Euro5 (2014)

(ysp/sts)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya