Sate Maranggi, Hidangan Pembuka Jamuan Peserta KAA di Istana

Selain Sate Maranggi, para tamu negara peserta KAA juga disuguhkan makanan khas Jakarta, yaitu Asinan Betawi.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 22 Apr 2015, 21:11 WIB
Persiapan jelang gala dinner peserta KAA di Istana (Liputan6.com/ Luqman Rimadi)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar jamuan makan malam, bersama para kepala negara dan delegasi, serta tamu kehormatan dalam rangkaian Peringatan ke-60 Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Istana Kepresidenan, Jakarta. Dalam Gala dinner tersebut, para tamu negara disuguhkan berbagai hidangan tradisional dari berbagai daerah di Tanah Air.

Pantauan Liputan6.com, Rabu (22/4/2015), berdasarkan daftar menu makanan yang dihidangkan bergantian, tertulis menu pertama yang akan dihidangkan adalah makanan khas Jawa Barat, Sate Maranggi. Sate ini biasanya disuguhkan dengan campuran acar dan bumbu kecap atau sambal kacang, ditambah irisan bawang merah dan tomat.

Selain Sate Maranggi, para tamu negara peserta KAA juga disuguhkan makanan khas Jakarta, yaitu Asinan Betawi. Asinan ini merupakan makanan khas Jakarta yang hingga kini masih banyak dijumpai di tempat kuliner di Jakarta.

‎Setelah dibuka 2 makanan tradisional itu, para tamu disuguhkan sajian Soto Ayam Lamongan dan Nasi Tumpeng Nusantara. Nasi tumpeng yang biasa dijumpai yaitu, hidangan nasi yang berbentuk kerucut dengan berbagai hidangan lauk pauk berupa ayam goreng dan sajian daging empal.

Setelah dihidangkan makanan besar, para tamu negara dijamu Serabi Bandung dan minuman jamu tradisional, berupa kunyit asem sebagai pencuci mulut.

Beberapa minuman lainnya juga dihidangkan dan menjadi pilihan para tamu peserta KAA itu. Di antaranya kopi khas Indonesia, teh, dan berbagai jenis hidangan jus seperti jus jeruk, tomat, dan apel.

Gala dinner ini adalah bagian rangkaian KAA yang digelar di Jakarta dan Bandung, pada 19 sampai 24 April 2015. Agenda KAA meliputi 'Asia-Afrika Bussiness Summit' dan 'Asia-Africa Carnival'.

KAA ke-60 yang dihadiri 109 negara dan 25 organisasi internasional itu bertema peningkatan kerja sama negara-negara di kawasan selatan, kesejahteraan, serta perdamaian. (Rmn/Ado)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya