Bursa AS Menguat Didorong Rencana Aturan Baru Perbankan di China

Semua 10 besar saham yang masuk dalam indeks S & P 500 tercatat naik.

oleh Nurmayanti diperbarui 23 Apr 2015, 04:18 WIB
Rilis data penjualan ritel dan klaim pengangguran positif mendorong penguatan bursa saham Amerika Serikat.

Liputan6.com, New York - Pasar saham Amerika Serikat (AS) berakhir menguat dipicu aksi ekspansi Visa ke Cina dan rencana McDonald merubah strategi penjualannya yang membuat investor melihat kenaikan laba kuartalan perusahaan-perusahaan di negara tersebut.

Melansir laman Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 88,68 poin atau 0,49 persen menjadi 18.038,27 poin. Indeks S & P 500 naik 10,67 poin atau 0,51 persen ke posisi 2.107,96 dan Nasdaq Composite bertambah 21,07 poin atau 0,42 persen menjadi 5.035,17.

Semua 10 besar saham yang masuk dalam indeks S & P 500 tercatat naik, dengan indeks teknologi memperoleh kenaikan 1,09 persen, didorong Visa dan MasterCard.

Saham Visa naik 4,07 persen menjadi US$ 68,01 setelah mencapai rekor tertinggi di US$ 69,98 per saham. Sementara saham MasterCard ditutup naik 3,91 persen. Ini terjadi setelah China mengatakan akan membuka pasar untuk perusahaan-perusahaan asing bertransaksi kliring di bank domestik.

Sementara saham McDonald melonjak 3,13 persen setelah perusahaan mengatakan rencana untuk menaikkan kembali penjualan yang menyusut.

Seminggu yang lalu, lebih dari 80 persen sektor saham perusahaan dalam indeks S & P 500 membukukan laba kuartalan yang melebihi perkiraan. Namun, kini terjadi penurunan, karena terjadinya penguatan dolar AS.

"Kami mencermati pendapatan tersebut. Ini merupakan campuran, tetapi tidak ada perubahan drastis untuk pemulihan ekonomi secara umum," ujar Michael Sansoterra, Manajer Portofolio RidgeWorth Large Cap Growth Fund di Atlanta.

Sementara itu, Derek Hoyt, Kepala Investasi KDV Wealth Management mengaku khawatir ada valuasi, dan beberapa perusahaan teknologi diperdagangkan pada kelipatan yang sangat tinggi.

Di luar pendapatan, investor Wall Street tetap termotivasi untuk berinvestasi di saham karena kebijakan suku bunga rendah oleh Federal Reserve.

Sekitar 6,0 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di bawah rata-rata harian 6,2 miliar di bulan ini, menurut BATS Global Markets.(Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya