Ini Kemajuan Proyek MRT Lebak Bulus-HI

PT Wijaya Karya Beton Tbk terus mengejar penyelesaian konstruksi proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 23 Apr 2015, 14:28 WIB
Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek MRT di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Rabu (15/4/2015). PT MRT Jakarta menyiapkan bentuk rancangan stasiun bawah tanah di Bundaran HI akan memiliki 3 lantai di bawah tanah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Beton Tbk melalui anak usahanya PT Wijaya Karya Komponen Beton (WIKA Kobe) terus mengejar penyelesaian konstruksi proyek (MRT) di Jakarta.

Melalui rute Lebak Bulus-Blok M-Bundaran Hotel Indonesia (HI), proyek ini akan menghabiskan 5.000 ring tunnel segment yang hanya mampu diproduksi di pabrik WIKA Beton.

Demikian disampaikan Direktur Operasi Wika Beton, Fery Hendriyanto saat Konferensi Pers Investor Day 2015 di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (23/4/2015).

Dia mengatakan, perseroan akan memenuhi seluruh kebutuhan tunnel segment pada dua paket (104 dan 105) konstruksi bawah tanah (underground section) proyek MRT.

"Mesin bor masih di Jepang, akhir bulan ini sampai ke Indonesia dan akan dipasang tunnel segment-nya. Pracetak tunnel segment diproduksi di WIKA Kobe, Karawang karena cuma bisa dibuat oleh WIKA Beton Grup saja sesuai standar dan syarat Jepang," tegasnya.  

Lebih jauh Fery menyebut, perseroan membutuhkan sekira 3.500 ring tunnel segment untuk menggarap proyek konstruksi bawah tanah 2 paket. Sedangkan jika WIKA Grup berhasil mengantongi tambahan satu paket 106, maka kebutuhannya tunnel segment akan semakin besar.

"Paket 3 (106) prosesnya dua minggu lagi. Mudah-mudahan bisa kami pegang, sehingga butuh tambahan tunnel segment jadi 5.000 ring," paparnya.

Pekerja menyelesaikan pengerjaan stasiun bawah tanah MRT di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Rabu (15/4/2015). PT MRT Jakarta menyiapkan bentuk rancangan stasiun bawah tanah di Bundaran HI akan memiliki 3 lantai di bawah tanah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, lanjutnya, WIKA Beton dan WIKA Kobe tengah bernegosiasi untuk memenuhi kebutuhan produk beton pracetak lainnya box grider untuk konstruksi layang paket 101 dan 102 proyek MRT.

"Yang elevated masih negosiasi, mudah-mudahan kami bisa suplai 50 persen-75 persen beton pracetak untuk proyek elevated MRT," ujar Fery.  

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan WIKA Beton, Entus Asnawi mengatakan, total investasi konstruksi bawah tanah MRT sebesar Rp 130 miliar dari WIKA Kobe.

"Persiapannya sudah kami lakukan, karena Jepang enggak sembarangan. Prototipe sudah dikirim dan diuji Jepang. Sesuai jadwal pemasangan direncanakan kelar akhir tahun ini," papar dia.

Menurut Entus, pihaknya tidak mengalami kendala berarti meskipun MRT ini adalah proyek transportasi pertama yang digarap WIKA Beton.

"Membuat MRT enggak pernah berhenti, karena nanti setelah dari Bundaran HI, akan lanjut ke Kampung Bandan sampai Kota. Lalu menyambung lagi, jadi mesin tunnel enggak boleh berhenti," tandas dia. (Fik/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya