Liputan6.com, London - Pengusaha lingerie asal Inggris, Michelle Mone merupakan sosok wirausaha handal sekaligus merupakan wanita penuh inspirasi dalam berbisnis. Hidup Mone sekarang memang tampak sangat glamor, tapi siapa sangka, wanita berusia 43 tahun ini ternyata pernah mengarungi masa muda yang sangat sulit.
Advertisement
Melansir laman Business Insider, Jumat (24/3/2015), pendiri merek lingerie ternama, Ultimo ini lahir pada 8 Oktober 1971 di East End of Glasgow. tumbuh di sebuah kota kecil dan berhenti sekolah saat berusia 15 tahun.
Selama di sekolah, dirinya sering mendapatkan perlakuan kasar dari teman-temannya. Secara akademis, dirinya juga terbilang tak terlalu pintar.
Setelah keluar dari sekolah dia mencoba menjadi model demi membantu orangtuanya secara finansial. Pasalnya, sang ayah lumpuh dan hanya bisa duduk di kursi roda, tak mampu bekerja.
Dirinya juga hamil pada usia 18 tahun dan menikah pada usia 19 tahun tanpa pekerjaan.
Banyak kesulitan menghantui masa muda Mone. Dia dihina dan seringkali mendapat perlakuan kasar secara fisik di luar kantornya. Sang suami juga meninggalkan dirinya tepat pada Hari Natal 2011.
Bahkan lantaran perceraiannya yang super berantakan, dia kehilangan hampir setengah dari seluruh kekayaannya. Tapi Mone memang wanita kuat dan sosok pekerja keras yang handal.
Mone tentu saja telah mencatatkan petualangan besar dalam hidupnya, dari remaja pengangguran menjadi pendiri salah satu perusahaan lingerie paling menonjol di dunia. Pengusaha wanita tersebut kini memiliki harta bernilai US$ 30 juta.
Sejak 1993, Mone memang fokus pada produksi bra yang membuat para wanita merasa seksi. Beberapa upayanya sukses membuahkan hasil yang luar biasa.
Setelah tiga tahun melakukan riset dan pengembangan, dirinya mampu mendirikan MJM International Ltd dan merek Ultimo lahir pada 1996. (Sis/Ndw)