Liputan6.com, Jakarta - Hasil Konferensi Parlemen Asia-Afrika yang dihadiri 31 negara termasuk Indonesia, menyepakati kerja sama dalam penguatan di setiap sektor. Ketua DPR RI Setya Novanto, selaku tuan rumah mengatakan, 31 negara tersebut bersepakat mendukung sepenuhnya kemerdekaan Palestina.
"Kami menegaskan memberikan dukungan penuh kepada seluruh rakyat Palestina dalam perjuangannya (untuk kemerdekaan) dan menyambut hasil PBB tahun 2012 yang memberikan status non-anggota kepada Palestina sebagai bentuk pengakuan negara tersebut," ujar Setya Novanto saat membacakan Deklarasi Parlemen Asia-Afrika di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (23/4/2015).
Selain itu, imbuh Setya, hasil Deklarasi Parlemen Asia-Afrika itu juga menegaskan upaya menghentikan konflik antara Israel dan Palestina. Untuk itu membuat New Asian-African Strategic Partneship (NAASP).
"Di mana membuat Palestina hidup berdampingan secara damai dan aman bersama para negara tetangganya. Dalam rangka itu kita menyepakati adanya NAASP," jelas dia.
Deklarasi itu juga mendesak pemerintah Israel segera melepaskan seluruh tahanan Palestina yang ditahan. "Dan anggota Parlemen( Asia-Afrika) memastikan pelepasan tahanan tersebut tanpa adanya pengadilan," pungkas Setya Novanto.
Konferensi itu dihadiri Ketua Parlemen Sudan, Ketua Parlemen Laos, Ketua Parlemen Bahrain, Ketua Parlemen Zimbabwe, dan ketua parlemen lainnya. Hadir pula mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, mantan Ketua DPR Akbar Tandjung, dan mantan Ketua DPR Marzuki Alie.
Konferensi Parlemen Asia-Afrika dibuka Presiden Joko Widodo. Jokowi juga memberikan pidatonya di hadapan para anggota parlemen yang mewakili 31 negara itu. Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY juga berpidato pada sesi I KPAA yang bertema Working Together for Peace and Prosperity: Parliamentary Cooperation in Promoting Post 2015 Development Agenda. (Ans)
Advertisement