Kubu Agung Persilakan Keluarga Cendana Pimpin Golkar, Asal...

Mahyudin tak mempermasalahkan, jika nantinya keluarga Cendana mengusung Tommy Soeharto sebagai Caketum Golkar

oleh Taufiqurrohman diperbarui 24 Apr 2015, 15:09 WIB
Ilustrasi Partai Golkar (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR Fraski Partai Golkar Mahyudin mengaku belum mendengar pernyataan langsung Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, yang menyebut kader di daerah menginginkan keluarga Cendana kembali memimpin Partai Golkar. Namun pernyataan Titiek kepada sejumlah media itu dinilai hanya dari segelintir kader yang menginginkan Trah Soeharto memimpin partai berlambang pohon beringin‎ tersebut, bukan mayoritas.

"Saya belum dengar ada suara dari daerah seperti itu, tapi kalau perorangan dari kader daerah, mungkin saja ada yang berpendapat seperti itu, saya kira sah-sah saja, ada yang berpendapat seperti itu," kata Mahyudin saat dihubungi di Jakarta, Jumat (24/3/2015).

Ia tak mempermasalahkan, jika nantinya keluarga Cendana mengusung Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto untuk menjadi calon Ketua Umum Golkar. Asalkan, yang bersangkutan mendaftar sebagai calon ketua umum sesuai dengan mekanisme yang berlaku di Partai Golkar.

"Kalau keluarga Cendana nantinya berkeinginan untuk memimpin Golkar, saya kira juga boleh-boleh saja, asalkan melalui mekanisme yang sesuai dengan aturan partai," ujar dia.

Mahyudin diketahui merapat ke kubu agung Laksono, setelah Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly mengeluarkan surat keputusan (SK) pengesahan kepengurusan Golkar hasil Munas Ancol di bawah pimpinan Agung Laksono.

Pernyataan mengejutkan diutarakan dari Waketum Partai Golkar Munas Bali Titiek Soeharto. Putri mantan Presiden Soeharto ini mengklaim, banyak kader-kader di daerah yang meminta agar keluarga Cendana mengambil alih Partai Golkar lewat Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto.

"Daerah-daerah lama-lama bersuara, 'Jadi, keluarga Pak Harto saja deh yang ambil oper.' Ada suara-suara seperti itu,"‎ klaim Titiek di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis 23 April 2015. (Han/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya