Liputan6.com, Jakarta - Satu lagi patung tokoh Indonesia menghiasi ruang publik di Jakarta. Adalah KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur. Atas dasar nilai historis, patung Gus Dur sewaktu masih kecil ini ditempatkan di Taman Amir Hamzah, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat.
Patung Presiden ke-4 Indonesia ini diresmikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa.
Dalam sambutannya, Ahok menilai Gus Dur sebagai guru bangsa yang selalu melindungi kaum minoritas. Ahok mengaku sangat termotivasi sosok Gus Dur yang pluralis dalam pencalonannya sebagai kepala daerah meskipun berasal dari komunitas Tionghoa.
"Saya yakin usaha bapak ibu donatur membuat patung Gus Dur tidak akan sia-sia. Pasti menginspirasi anak-anak yang main ke sini untuk jadi presiden dengan belajar yang rajin. Karena saya masih ingat kata guru agama saya, 'man jadda wa jada', siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan meraihnya," ujar Ahok di Taman Amir Hamzah, Jakarta, Sabtu (25/4/2015).
Senada dengan Ahok, Khofifah juga begitu mengagumi sosok Gus Dur. Sebagai santrinya, Khofifah sangat terinspirasi keteladanan, perjuangan, dan kerja keras Gus Dur. Ia yakin, sosok Gus Dur bisa menjadi panutan yang baik bagi generasinya.
"Saya hadir sebagai santri bukan menteri. Jadi seharusnya nggak perlu sambutan. Ini (patung Gus Dur) pasti sangat menginspirasi mulai dari seluruh proses perjuangan besar, keteladanan, dan kerja keras yang tak pernah berhenti dari seorang KH Abdurrahman Wahid," ucap Khofifah.
Masa Kanak-kanak Gus Dur
Sebagai guru bangsa dan tokoh pluralisme yang sangat dicintai rakyat, bahkan disegani dunia internasional, Gus Dur juga melewati masa kanak-kanaknya seperti anak kecil umumnya. Ia suka main bola dan memanjat pohon hingga pernah 2 kali mengalami patah tangan karena jatuh.
Taman Amir Hamzah dipilih karena mempunyai sejarah semasa kecil Gus Dur. Di taman ini, Gus Dur kecil sering bermain bola karena lokasinya yang dekat dengan rumah kakeknya, KH Hasyim Asyari yang kini menjadi Kantor Wahid Institute.
Patung yang digagas oleh Komodo Dragon Foundation ini merupakan representasi Gus Dur semasa kecil saat berusia 9 tahun. Patung seberat 400 kilogram dari bahan perunggu ini dibuat oleh seniman instalasi Yani Mariani Sastranegara.
Advertisement
Patung Gus Dur semasa kecil ini digambarkan tengah membaca buku dengan tinggi 1,2 meter di atas penyangga berbahan batu candi setinggi 80 centimeter.
Pendiri Komodo Dragon Foundation Ron Mullers mengatakan, pembuatan patung Gus Dur kecil ini digagas untuk menginspirasi anak-anak di Indonesia. Ia berharap, generasi muda bisa mencontoh perjuangan figur-figur tersebut. (Mvi/Sss)