Liputan6.com, Jakarta - Gempa berkekuatan 7,9 SR mengguncang Nepal pada Sabtu siang, 25 April 2015. United Nations (UN) atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun mengucapkan belasungkawa terhadap para korban bencana alam tersebut.
"Saya mengucapkan rasa duka cita pada gempa yang terjadi di Nepal," kata UN Under-Secretary General and Associate Administrator of UNDP Gina Casar, dalam acara 'Tropical Landascapes Summit: a Global Investment Opportunity', di Hotel Shangrila, Jakarta, Senin (27/4/2015).
Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan, Menteri Kehutanan Siti Nurbaya, Kepala BKPM Franky Sibarani. Hadir pula mantan Presiden Meksiko Felipe Calderon.
Dalam forum tersebut, Casar juga mengajak perwakilan negara-negara yang hadir untuk membantu Nepal. Sebab bantuan sekecil apapun pasti berguna untuk meringankan beban para korban gempa.
"Saya minta dukungan pada Nepal saat ini. Apalagi kita baru saja peringati bencana Samudera Hindia," ujar dia.
Pemerintah Indonesia sendiri sudah menyatakan siap membantu Nepal yang mengalami bencana gempa bumi berkekuatan besar dan menelan banyak korban jiwa.
"Saya baru sampaikan ke menteri-menteri, tapi Indonesia siap membantu," kata Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelum naik pesawat untuk kunjungan kerja ke Malaysia di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Minggu 26 April lalu.
Banyak korban terjebak dalam reruntuhan bangunan yang ambruk setelah gempa bumi yang menghancurkan lembah Kathmandu yang padat penduduk. Gempa yang berpusat sekitar 50 kilometer timur Kota Pokhara (kota kedua terbesar di negara itu) sangat merusak karena tergolong dangkal.
Kementerian Dalam Negeri Nepal menyebutkan, korban tewas mencapai mencapai hampir 2.000 orang. Sekitar 4.600 orang lainnya terluka. Setidaknya 300 orang tewas di ibukota Kathmandu yang berpenduduk sekitar satu juta orang. (Tnt/Yus)
Advertisement