Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka memberikan pengenalan kepada Museum Nasional, Ayu Diah Pasha bersama dengan Gathaya Performing Arts membuat sebuah pertunjukan. Pertunjukannya sendiri mengangkat tema menganai kebudayaan Asmat dan juga cerita legenda Ken Arok yang akan dihelat pada 31 Mei mendatang
"Kami diajak oleh Museum Nasional yang sebelumnya sudah bekerja sama dengan Teater Koma. Kali ini bersama dengan kita Gataya Performing Art di 2015 untuk memberikan pengenalan kepada masyarakat sebagai pilihan alternatif edukasi dan menghibur," kata Ayu di acara Weekend @Museum di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (26/4/2015)
Dijelaskan oleh Diah, jika pihaknya memang menyasar anak-anak sebagai generasi yang diberikan pengenalan kepada museum. Menurutnya, anak-anak memang sedari dini bisa diberikan pengenalan karena mereka adalah generasi penerus.
Advertisement
"Anak-anak memang harus sering dikenalkan kepada museum, jangan main ke Mal saja. Museum itu kan juga sebagai pusat pendidikan dan penelitian," ujarnya.
Pilihan untuk mengangkat legenda suku Asmat di Papua dan legenda Ken Arok pun bukannya tanpa alasan. Diah mengangap budaya Indonesia yang begitu banyak, perlu diketahui oleh anak-anak.
"Kita perlu mengangkat Indonesia timur dari NKRI. Agar anak-anak bisa belajar kalau Indonesia itu luas. Nah ada apa di sana, di Papua dan Merauke. Mereka harus paham harus percaya diri dengan performing art," ujarnya.
Tak lupa, wanita yang banyak bermain di berbagai sinetron ini berharap adanya dukungan dari pemerintah karena dalam membuat program ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. "Pastinya kita akan mengakomodir pihak-pihak yang memiliki visi dan misi yang sama," pungkasnya.
Di tempat yang sama, Direktur Museum Nasional, Intan Mardiana mengaku bahwa pihak Museum akan memberikan dukungan acara-acara yang mengangkat mengenai pelestarian warisan budaya.
"Dengan adanya berbagai acara yang bisa dilihat publik, diharapkan mampu membangun dan memperkuat karakter bangsa. Agar tepat sasaran dan sesuai dengan harapan masyarakat, program public Museum Nasional lebih melibatkan peran komunitas," ujarnya.