Investor Asing Tunggu Realisasi Proyek Infrastruktur Pemerintah

Proyek infrastruktur yang ditunggu antara lain jalan tol, pelabuhan dan bandara. Realisasi proyek ini dapat jadi sentimen positif.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Apr 2015, 15:50 WIB
(Foto:Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Investor asing menunggu realisasi pemerintah Indonesia untuk membangun infrastruktur. Realisasi pembangunan infrastruktur itu menjadi sentimen positif untuk laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Head of Indonesia Equity Research PT Citigroup Securities, Ferry Wong menuturkan, kenaikan indeks saham di kuartal I 2015 didukung dari kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Langkah pemerintah itu menaikkan kepercayaan investor ke bursa saham. IHSG pun sempat sentuh rekor ke level tertinggi di kisaran 5.518 pada 31 Maret 2015. Namun usai cetak rekor, IHSG cenderung konsolidasi.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG hanya naik 3,99 persen hingga penutupan perdagangan saham Jumat 24 April 2015. IHSG ditutup turun tipis 0,02 persen ke level 5.435,36 pada akhir pekan lalu. Selain itu, data BEI juga menunjukkan kalau rata-rata price earning ratio (PER) saham di Indonesia mencapai 17,7 kali pada 31 Maret 2015.

Ferry menilai, valuasi saham di Indonesia memang rata-rata lebih tinggi 1,5 kali dalam 8 tahun. "Valuasi saham Indonesia itu dibilang mahal dan murah juga tidak. Apalagi kalau pemerintah menghabiskan anggaran untuk bangun infrastruktur maka indeks saham bisa meningkat lagi," ujar Ferry, saat berkunjung ke kantor redaksi Liputan6.com, Senin (27/4/2015).

Ia menambahkan, bila ada percepatan realisasi pembangunan infrastruktur maka itu berdampak positif ke bursa saham. Dengan pembangunan infrastruktur mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dalam anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBN-P) 2015, pertumbuhan ekonomi diharapkan tembus 5,7 persen.

Sentimen tersebut diharapkan dapat mengimbangi sentimen negatif dari rilis kinerja emiten di kuartal I 2015. Ferry mengatakan, kemungkinan rilis kinerja emiten kuartal I 2015 cenderung melambat bahkan turun.

"Eksekusi infrastruktur berjalan indeks saham akan kembali melaju mengingat hasil kinerja perusahaan yang buruk," kata Ferry.

Ferry mengatakan, ada sejumlah proyek infrastruktur yang sedang ditunggu investor asing. Proyek infrastruktur itu mulai dari proyek BATAN, jalan tol, pembangkit listrik, bandara, dan pelabuhan. "Jepang dan China tunggu realisasi pemerintah, bila terjadi maka mereka gelontorkan dana infrastruktur," ujar Ferry. (Ahm/)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya