Liputan6.com, Jakarta Mengonsumsi makanan sehat mungkin sangat penting untuk kesehatan. Tapi bagaimana jika kebiasaan makan sehat ini dilakukan berlebihan? Apa yang akan terjadi? Ahli nutrisi, Kathleen Alleaume justru melihat kekhawatiran ini sebagai orthorexia, sebuah kelainan nafsu makan dalam mengonsumsi makanan sehat.
"Satu sisi saya senang dengan pergeseran gaya hidup masyarakat. Tapi saya khawatir setelah melihat tulisan di sebuah toko makanan yang menawarkan makanan sehat tanpa gula, garam, lemak, terigu, dan sebagainya. Mereka menyebutnya diet yang sempurna dan tidak menilai gizinya," kata Alleaume, seperti dikutip News, Senin (27/4/2015).
Advertisement
"Tidak ada yang salah dengan makan sehat, apapun definisi Anda termasuk bebas gula, bebas susu, gluten, fruktosa dan sebagainya, bukan itu. Tapi jika berlebihan ini, seseorang bisa menderita anoreksia (gangguan makan) atau kekurangan gizi," jelasnya.
Alleaume mengatakan, mengonsumsi makanan sehat seperti makan sayuran atau buah-buahan segar, karbohidrat, protein tanpa lemak ditambah sepotong kue atau sesekali burger dan kentang goreng sebenarnya baik-baik saja. "Hidup sehat adalah tentang menemukan keseimbangan, bukan tentang aturan kaku saat makan," tukasnya.