Liputan6.com, Jakarta Penyanyi berdarah Indonesia, Anggun C Sasmi sedang ramai diperbincangkan perihal eksekusi hukuman mati terhadap Serge Atlaoui, terpidana mati kasus narkoba yang berasal dari Prancis.
Tindakan Anggun mengirim surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo juga menjadi kecaman di media sosial. Pelantun Snow on The Sahara itu dianggap lupa dengan Tanah Air terdahulunya, Indonesia, karena saat ini diva pop itu telah menjadi warga negara Prancis.
Advertisement
Anggun seperti tak takut cacian orang-orang lewat media sosial. Setelah dikecam banyak orang Indinesia karena dinilai membela terpidana mati warga Prancis, Anggun menulis kultwit berisi delapan argumentasi tentang alasannya tidak setuju dengan adanya hukuman mati.
Bagi wanita kelahiran Jakarta, 29 April 1974, menolak hukuman mati bukan berarti ia menyetujui praktek pengedaran narkotika, Anggun hanya yakin hukuman mati tidak adil dan tidak benar.
Anggun baru saja datang ke pawai penolakan rencana eksekusi mati Serge Atlaoui di Paris."Ce samedi 25 avril à 15h, place Edmond Michelet, à côte; de Beaubourg, venez avec moi à la marche de solidarite; pour," tulis Anggun via Twitter akhir pekan ini. Di sana, Anggun yang memakai coat coklat terang itu juga terlihat bersama pengacara Serge Atlaoui, Richard Sedillot.
(Put/Adt)