Liputan6.com, Jakarta - Kendati Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, menemui 18 klub ISL QNB League 2015 hari ini di Kantor Kemenpora, Jakarta, dia tetap tak mengakui PSSI. Imam enggan mencabut Surat Keputusan (SK) terkait pembekuan PSSI sejak 18 April 2015.
Deputi V Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, menerangkan, tidak ada yang berubah dari status PSSI setelah pembekuan. Pertemuan Menpora dengan 18 klub terjadi demi keberlangsungan kompetisi QNB League 2015.
Advertisement
"Mereka mendorong Menpora mencabut pembekuan PSSI. Hanya itu yang tak bisa dipenuhi. Jangan sampai publik menyalahkan Menpora juga dengan alasan menghalangi kompetisi," ungkap Gatot dalam konferensi pers di Kemenpora, Senin (27/4/2015) petang WIB.
"Masalah dengan PSSI adalah masalah yang lain. Tadi, Menpora menawarkan klub dan PT Liga membuat tim kecil mengkondisikan kompetisi agar berjalan," tambah Gatot.
Meski undangan Menpora hanya untuk 16 klub, namun perwakilan Arema Cronus dan Persebaya Surabaya yang tak diundang tetap hadir. Manajer Umum Arema, Ruddy Widodo dan Manajer Persebaya, Sulaiman Hari Ruswanto, juga turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Selain perwakilan 18 klub ISL, hadir pula perwakilan dari Badan Tim Nasional (BTN), Sefdin Syaifuddin. Kemudian, CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, juga terlihat datang dalam pertemuan dengan Menpora, yang ditemani Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto.
Baca juga:
La Nyalla Restui 16 Tim Penuhi Undangan Kemenpora, Asalkan...
Anggota ISIS Dicambuk 80 Kali Jika Pakai Jersey MU
CEO Persebaya Bingung dengan Nasibnya Sebagai Manajer Timnas