Liputan6.com, Jakarta - Pasca-gempa berkekuatan 7,9 skala Ritcher (SR) mengguncang Nepal 3 hari lalu, bantuan terus berdatangan. Banyak negara sudah mengirim bantuan dan relawan ke Nepal, tak terkecuali Pemerintah RI.
Palang Merah Indonesia (PMI) menyatakan, bantuan dan relawan dikirim karena dampak gempa di Nepal sangat dahsyat dan merusak. Belum lagi ribuan orang tewas dan luka-luka.
Ketua Pelaksana Harian PMI Ginandjar Kartasasmita mengatakan, sampai saat ini gempa susulan masih terjadi di Nepal. Namun, dia tak menyebut sudah berapa kali gempa susulan terjadi.
"Masih terjadi gempa susulan," ujar Ginandjar saat jumpa pers di Markas PMI Pusat, Jalan Gatot Subroto, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (27/4/2015).
Akibat gempa susulan itu, lanjut Ginadjar, kian menambah kerusakan terhadap berbagai bangunan. Bahkan, banyak masyarakat yang masih trauma akibat gempa pertama. Mereka takut kembali ke rumah atau berada di dalam bangunan.
"Warga masih ketakutan dan banyak yang takut kembali ke rumah," ujar dia.
Lebih jauh Ginandjar mengatakan, gempa 7,9 SR itu merupakan salah satu gempa paling mematikan yang melanda Nepal dalam puluhan tahun terakhir. Terakhir gempa mematikan terjadi di Nepal pada 1934.
"Ini merupakan salah satu gempa yang paling mematikan dan dahsyat, sejak gempa 1934 yang melanda Nepal," ucap politikus Partai Golkar ini.
Gempa berkekuatan 7,9 SR mengguncang Nepal pada Sabtu 25 April 2015 siang. Banyak korban terjebak dalam reruntuhan bangunan yang ambruk, setelah gempa bumi menghancurkan kawasan padat penduduk di lembah Kathmandu.
Gempa yang berpusat sekitar 80 kilometer timur Kota Pokhara--kota kedua terbesar di negara itu--sangat merusak. Sebab, pusat gempa itu tergolong dangkal.
Selain merusak bangunan, lebih dari 3.218 orang dinyatakan tewas dan 6.538 orang lainnya mengalami luka-luka akibat gempa tersebut pada hari ke-3 pasca-gempa. Sampai saat ini Pemerintah Nepal terus melakukan upaya pencarian terhadap korban-korban yang masih belum ditemukan pasca-gempa.
Guncangan gempa tersebut juga memicu longsor Gunung Everest . Kabar terkini, 17 orang di puncak dilaporkan tewas. Sementara ratusan lainnya terperangkap.
Setelah diguncang gempa 7,9 SR, Nepal kembali dihantam gempa susulan. Getarannya membuat warga setempat panik dan menambah trauma. US Geological Survey (USGS) menyatakan, gempa susulan tersebut berkekuatan 6,7 SR. Pusat gempa terletak lebih dekat ke Everest, 40 km sebelah timur pada kedalaman 6,2 kilometer. (Rmn)
PMI: Banyak Warga Nepal Trauma, Takut Kembali ke Rumah Usai Gempa
Ketua Pelaksana Harian PMI Ginandjar Kartasasmita mengatakan, sampai saat ini gempa susulan masih terjadi di Nepal.
diperbarui 28 Apr 2015, 02:40 WIBGinandjar Kartasasmita memberikan penjelasan terkait pemberian bantuan ke Nepal di Markas PMI Pusat, Jakarta, Senin (27/4/2015). PMI membuka 3 rekening untuk menerima bantuan dari masyarakat Indonesia. (Liputan6.com/Andrian M Tunay)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Dukungan Ikatan Alumni Geologi ITB untuk Eksplorasi dan Pengembangan SDA di Hulu
KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah sebagai Tersangka
Hasil Liga Inggris Southampton vs Liverpool: Susah Payah Bungkam Penghuni Dasar Klasemen, The Reds Tinggalkan Manchester City
Saksikan Live Streaming Liga Inggris Ipswich vs Manchester United 24 November 2024, Segera Dimulai
Industri Batu Bara di Zona Inti KCBN Muarajambi
Vidio dan Bein Sports Gelar Nobar F1 Las Vegas di Jakarta, Meriah Diikuti Ratusan Penggemar
Tolong Niatkan Ini saat akan Ngaji, agar Peroleh Predikat Mulia Kata Ustadz Adi Hidayat
Ternyata Batang Singkong Bisa Gantikan Batu Bara
Hasil China Masters 2024: Kejutan Sabar/Reza Terhenti di Final
Komentar Negatif di Media Sosial Bisa Mempengaruhi Kesehatan Mental dan Mengubah Perilaku Seseorang
Menko PMK Pratikno Tinjau Progres Pembangunan Huntara bagi Penyintas Erupsi Gunung Lewotobi
Darts National Competition 2024 Sukses, Persaingan 2025 Bakal Hadirkan 9 Seri