Usia 63 Tahun, Pelni Tingkatkan Layanan di Segala Lini

Pelni menargetkan peningkatan pelayanan kapal dapat dilakukan dalam waktu dua tahun.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 28 Apr 2015, 11:14 WIB
Ilustrasi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pelni (Persero) meningkatkan pelayanan di darat, laut dan udara, sehingga hal itu menjadi fokus kerja saat usianya mencapai 63 tahun.

Direktur Utama PT Pelni (Persero), Sulistyo Wimbo Hardito mengatakan, perbaikan pelayanan di darat terdapat pada loket pelayanan tiket. Pelni berencana melakukan penerapan tiket elektronik, namun Wimbo belum memasikan waktu penerapannya.

"Kami perbaiki loket. Tiket belum selesai sedang pengembangan e-ticketing," kata Wimbo, di Kantor Pusat Pelni, Jakarta, Selasa (28/4/2016).

Wimbo melanjutkan, peningkatan pelayanan udara Pelni telah membuka contact center dengan nomor 162, untuk memudahkan masyarakat mendapat informasi tentang pelayanan Pelni.

"Dari  telepon 162, sebelumnya  Komunikasi dengan Pelni melalui telepon rumah agak sulit mengingatnya, karena Pelni melayani umum mendapat 3 digit dari Kementerian Komunikasi Informatika," tutur Wimbo.

Untuk  di laut, Pelni akan meningkatkan pelayanan di atas kapal, seperti peningkatan kebersihan kapal. Menurut Wimbo, peningkatan pelayanan tersebut bisa dilakukan dalam waktu dua tahun, lebih cepat dari peningkatan pelayanan Kereta Api.

"Ketika di kapalnya sendiri toilet, segala macam. Itu perubahan di kapal membutuhkan waktu dua tahun karena kereta api saja 3-4 tahun. Akhir 2016 cukup," kata Wimbo.


Target Laba Bersih Pelni

(Foto: Antara)

Dengan meningkatkan layanan, perseroan juga menargetkan laba di atas Rp 40 miliar pada 2015. Perseroan juga akan melakukan efisiensi perusahaan untuk mencapai target itu. Wimbo menuturkan, efisiensi yang dilakukan dengan mengerahkan armada untuk beroperasi.

"Semoga di atas Rp 40 miliar, mengurangi kebocoran. Kapal yang tidak jalan disuruh jalan," kata Wimbo.

Menurut Wimbo, kapal yang mangkrak tak beroperasi merupakan sumber kerugian yang diderita perusahaan plat merah penyedia jasa laut tersebut. "Kerugiannya karena ada yang merugikan kapal kalau tidak jalan kaya taksi," tutur Wimbo.

Ia mengakui, perolehan laba bersih 2014 memang masih kecil yang mencapai Rp 12,01 miliar. Namun hasil kinerja itu membaik jika dilihat dari kerugian sebesar Rp 634 miliar pada 2013.

"Upaya insan Pelni untuk mewujudkan kinerja keuangan dari minus menjadi positif meski baru sedikit adalah upaya luar biasa. Ini harus jadi permulaan Take Off PELNI menjadi lebih baik," kata Wimbo. (Pew/Ahm)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya