Ini Alasan Anda Digigit Nyamuk Lebih Sering Dibanding Orang Lain

Anda pasti pernah bertanya-tanya. Mengapa ada orang yang digigit nyamuk lebih sering dibanding yang lain? Ini alasannya

oleh Sulung Lahitani diperbarui 28 Apr 2015, 19:00 WIB
Saat diselamatkan, gajah yang bernama Raju ini menangis karena bahagia

Citizen6, Jakarta Bila Anda pernah berkemah atau jalan-jalan di alam liar, pasti menyadari ada beberapa orang yang digigit nyamuk lebih banyak dibanding orang lain. Orang-orang tersebut tampak disukai nyamuk dibanding yang lainnya. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa ada kaitan antara nyamuk terhadap orang-orang gemuk, peminum alkohol, serta ibu hamil. Beberapa jenis makanan disebutkan menjadi penyebabnya.

Namun demikian, studi terbaru menyatakan telah menemukan jawabannya. Dilansir dari iflscience.com, Selasa (28/04/2015), penelitian terbaru tersebut menunjukkan daya tarik pada bau kulit seseoranglah yang menyebabkan orang-orang tertentu lebih sering digigit nyamuk, khususnya Aedes aegypti.

Penelitian tersebut menguji sekelompok perempuan kembar identik dan non-identik berusia 21 tahun ke atas. Alasan menguji orang kembar adalah untuk memisahkan efek nature dan nurture (gen dan lingkungan). Pada manusia, hal ini adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan perkiraan yang benar akan kontribusi gen pada dua orang yang berbeda.

Para relawan tersebut kemudian masuk ke dalam ruangan yang dilingkupi kaca dan berisi nyamuk. Mereka tidak diperbolehkan mengusir nyamuk yang menggigit tubuh. Tiap orang akan diberi skor saat digigit nyamuk.

Foto dok. Liputan6.com

Hasil percobaan menunjukkan kembar identik memiliki skor yang hampir sama dibanding kembar tidak identik. Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini dikarenakan tiap orang memiliki gen yang mengontrol bau yang kita rasakan serta bau kimia yang kita hasilkan. Demikian pula pada nyamuk. Mereka memiliki perbedaan besar di mana bau dan bahan kimia menarik dan mengusir mereka.

Tiap orang memiliki spesies mikroba di mulut, perut, dan kulit mereka. Meski tiap orang dapat berbagi spesies mikroba tersebut, namun Anda akan tetap memiliki ciri khas mikroba tersebut.

Mikroba yang diketahui bernama Brevibacteria linens tersebut, tak bisa hilang meski Anda telah mencuci tangan berkali-kali. Mikroba ini yang mengundang bau pada nyamuk. Mikroba ini pula yang membuat orang-orang dengan bau tertentu lebih disukai dan lebih sering digigit oleh nyamuk dibanding orang lainnya.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya