11 Fakta Usai Pertemuan Menpora dan 18 Klub ISL

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi akhirnya bertemu dengan pihak PT Liga Indonesia dan 18 tim.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 28 Apr 2015, 12:27 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi (kanan) saat melakukan pertemuan dengan 18 klub PSSI dan PT Liga Indonesia di Kantor Kemenpora, Jakarta, (27/4/2015). Pertemuan berlangsung tertutup dan berakhir tanpa keputusan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi akhirnya bertemu dengan pihak PT Liga Indonesia dan 18 tim yang perpartisipasi dalam Liga Super Indonesia (sekarang QNB League) musim ini.

Pertemuan itu berlangsung di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada Senin (27/4/2015) pukul 16.30 hingga 18.00 WIB.

Mereka  melakukan diskusi setelah Kemenpora membekukan PSSI pada 16 April silam. Setidaknya ada 11 pernyataan resmi Kemenpora dalam pertemuan tersebut.

Simak 11 pernyataan resmi Kemenpora di halaman selanjutnya --->


Next

Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi (baju coklat) bersalaman dengan perwakilan 18 klub PSSI dan PT Liga Indonesia di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (27/4/2015). Pertemuan berlangsung tertutup dan tanpa hasil. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

1. Menpora menyampaikan pernyataan terbuka, bahwa sama sekali tidak ada niatan untuk menghentikan jalanya kompetisi ISL 2015, dan bahkan Kemenpora pun tetap meminta PT Liga Indonesia untuk kembali menjalankan putaran kompetisi ISL yang saat ini terhenti.

2. Sebagai bentuk keterbukaan dan kepedulian Kemenpora, yang diundang dalam pertemuan tersebut tidak hanya 16 klub yang telah mendapatkan rekomendasi dari BOPI, tetapi bahkan juga Arema dan Persebaya yang belum memperoleh rekomendasi. Pertimbangannya adalah kedua klub tersebut sudah menuju titik-titik penyelesaian untuk segera  memperoleh rekomendasi.   

3. Sepakbola harus menjadi kebanggaan nasional dengan prestasi yang lebih baik, dan oleh karenanya dipandang perlu bagi Kemenpora untuk melakukan pembenahan penanganan sepakbola, sehingga jangan sampai sekarang ini karena peringkat Indonesia menurut FIFA sampai di bawah Timor Leste.

4. Kemenpora akan segera membentuk Tim Transisi, yang di antaranya tugasnya melakukan tugas-tugas yang selama ini dilakukan oleh PSSI hingga nantinya terbentuk PSSI yang baru. Kemenpora melalui Tim Transisi sama sekali tidak berniat untuk menempatkan personil tertentu agar menjadi calon-calon pengurus PSSI yang baru, karena semuanya sepenuhnya diserahkan pada para pemegang hak suara di PSSI.

5. PT Liga Indonesia berkeberatan untuk segera meneruskan kembali kompetisi ISL tanpa melibatkan PSSI sebagai induk cabang olahraga sepakbola.

Bersambung ke halaman selanjutnya --->


Next

Menpora Imam Nahrawi (kiri – hadap lensa) memimpin pertemuan dengan 18 klub PSSI dan PT Liga Indonesia di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (27/4/2015). Pertemuan berlangsung tertutup dan berakhir tanpa keputusan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

6. PT Liga Indonesia harus menunggu persetujuan dari pemegang saham untuk merespon keinginan Menpora.

7. 18 klub yang diwakili oleh seorang perwakilannya membacakan petisi yang menolak pembekuan PSSI dan meminta Menpora mencabut kembali Keputusan Menpora tentang pembekuan tersebut. Mereka juga meminta agar kompetisi segera digulirkan kembali namun dengan melibatkan PSSI. Terhadap petisi tersebut, Menpora dengan bijak meresponnya untuk menjadi masukan.

8. Beberapa klub mengeluhkan dampak dari pembekuan, mulai dari ketidakpastian sponsor, beban gaji pemain dan keinginan masyarakat yang belum tersalurkan untuk menonton bola.

9. Terhadap aspirasi penarikan kembali keputusan pembekuan, Menpora menyatakan, bahwa itu persoalan hukum yang lain dan apalagi sudah ada gugatan hukum melalui PTUN. Yang dikehendaki oleh Menpora adalah agar kompetisi dapat segera bergulir, sehingga keluhan-keluhan yang disampaikan tersebut akan dapat tertuntaskan dengan sedirinya.

10. Menpora meminta untuk dibentuk Tim Kecil yang melibatkan Kemenpora, PT Liga Indonesia dan perwakilan klub, dengan tujuan untuk mengkaji lebih jauh.

11. Secara umum pertemuan memang berlangsung cukup alot. Namun demikian, Menpora dengan kesabarannya tetap dapat memimpin acara pertemuan dengan tenang meskipun kadang diserang dari berbagai pihak di kalangan klub. Menpora tidak terpancing emosinya dan tidak otoriter untuk memimpin pertemuan tersebut.

Baca juga:

Hazard Jawab Rumor Gabung Madrid

Eks Kekasih CR7 Bikin Aktor American Sniper Klepek-klepek

Dituduh Selingkuh, Eks Striker Villa Diserang Pakai Pisau

Momen Terindah Ferguson Ketika Menahkodai MU

Kalahkan MU, Bintang Everton Malah Diperiksa Polisi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya