Liputan6.com, Jakarta - Klub-klub ISL QNB League khawatir dengan keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi yang membekukan PSSI, maka sanksi FIFA hanya tinggal menunggu waktu.
Presiden Persija Jakarta, Ferry Paulus, juga meminta kompetisi musim ini ditiadakan, jika Menpora tetap bekukan PSSI. Dia menegaskan, bila sampai 1 Mei 2015 Menpora tak juga mencabut pembekuan PSSI, klub-klub terpaksa menuntut agar kompetisi ISL QNB League 2015 tak perlu dilanjutkan.
Advertisement
Sebab, tidak adanya kepastian kompetisi membuat klub-klub, termasuk Persija rugi besar, sedangkan Menpora maupun BOPI lepas tangan tak bisa mengganti kerugian.
"Sanksi FIFA ini soal waktu saja. Kalau Menpora tetap membekukan PSSI dan membentuk federasi tandingan, ya selesai semua. Kami, klub-klub meminta Menpora merespons tuntutan ini," ujar Ferry dalam rilis yang diterima wartawan, Selasa 28 April 2015.
"Kami akan sarankan kepada Komite Eksekutif PSSI, untuk dengan terpaksa memutuskan kompetisi harus diberhentikan karena force major, karena dalam ketidakpastian masa depan sepakbola dan kompetisi," lanjutnya.
Persija sendiri menolak dengan tegas adanya Tim Transisi, yang nantinya berimbas pada dualisme kompetisi dan kepengurusan PSSI yang melelahkan serta buang-buang waktu. Ferry berharap Menpora mau mendahulukan kepentingan masyarakat dengan menggandeng PSSI, bukan membekukan atau merampas kepengurusannya.
"Kami sudah pernah mengalami dualisme. Kompetisi di luar PSSI pasti tidak diakui oleh FIFA atau AFC. Jadi, mana mungkin bisa begitu saja mengambil alih PSSI melalui Tim Transisi," tegas Ferry.
"Kalau transisi itu terbentuk sama saja Menpora membuat PSSI baru dengan merampas kepengurusan sebelumnya dengan cara yang salah. Menpora adalah mitra PSSI, Menpora seharusnya menggandeng PSSI dengan baik," terang dia.
Baca juga:
Hazard Jawab Rumor Gabung Madrid
Eks Kekasih CR7 Bikin Aktor American Sniper Klepek-klepek