Cuma 4% Perusahaan di Dunia yang Dipimpin Wanita

Secara global, hanya 3-4 persen dari seluruh total CEO di dunia yang dijabat wanita. Angka tersebut tak berubah dari penemuan sejak 2007

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 28 Apr 2015, 15:10 WIB
Mengapa wanita sebaiknya memulai bekerja di usia 20 tahun?

Liputan6.com, Hong Kong - Secara global, jumlah wanita yang menduduki posisi eksekutif perusahaan masih bergerak stagnan dalam beberapa tahun terakhir. Di berbagai korporasi, sekitar 50 persen karyawan entry-level adalah wanita.

Sebaliknya, proporsi pegawai wanita yang memegang peranan manajemen senior justru menurun secara drastis.

Mengutip keterangan tertulis Caroline Lim, Client Partner and Beryl Chu, Client Partner di Pedersen & Partner yang diterima Liputan6.com, Senin (28/4/2015), hanya 3-4 persen dari seluruh total CEO di dunia yang dijabat wanita.

Laporan Grant Thornton International Business Report pada survei tahunannya di 2014 menunjukkan, persentase wanita di posisi senior masih berjumlah sekitar 24 persen. Angka tersebut tak berubah dari penemuan pada 2012, 2009, dan 2007.

Membangun karir bukan hal yang mudah bagi seorang wanita

Di Eropa, Norwegia menunjukkan persentase tertinggi di mana kursi direksi yang diduduki wanita mencapai 41 persen, disusul Swedia sebanyak 27 persen.

Meski begitu, bicara soal peningkatan wanita pemegang peranan manajemen seinor, Asia Pasifi masih memimpin kategori tersebut.

Di Asia Tenggara, 35 persen posisi eksekutif senior dijabat wanita. Persentasenya sebanyak 38 persen di China, dipicu urbanisasi radikal, warisan revolusi budaya yang mendorong wanita, pertumbuhan peluang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

Tak bisa dipungkiri, itu juga dipengaruhi posisi China sebagai negara dengan laju pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Tak ketinggalan, kebijakan satu anak China juga menjadi dasar mengapa wanita kini dapat memegang peranan penting di perusahaan yang sebelumnya diberikan pada pria.

Tapi kini banyak wanita mengambil tanggung jawab finansial keluarga karena hanya memiliki satu anak. (Sis/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya